Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Mengandung Gula, Jangan Takut Santap Banyak Buah

Kompas.com - 01/02/2019, 11:37 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Orang yang mengonsumsi gula paling banyak, 25 persen atau lebih dari asupan kalori, berisiko alami kematian tiga kali lebih besar akibat penyakit jantung.

Angka itu dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi kurang dari 10 persen gula tambahan dari asupan kalori.

Lantas, apakah hal yang sama berlaku untuk konsmsi gula dalam buah?

Makanan dan buah yang memiliki rasa manis sama-sama mengandung gula tetapi efeknya berbeda.

Baca juga: Banyak Makan Buah dan Sayur Bikin Bahagia, Apa Alasannya?

Sekaleng soda, misalnya, mengandung 140 kalori gula tanpa zat bergizi lainnya. Tentu saja minuman yang nikmat ini tak mengandung manfaat kesehatan.

Selain mengandung gula, buah mengandung vitamun dan mineral seperti serat, vitamin A dan C yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Jika membandingkan soda dan pisang, buah bewarna kuning ini mengandung 110 kalori dan kalium yang berguna untuk fungsi otot, sedikit protein, dan gula alami.

Saat kita mengonsumsi buah utuh, menurut Hogan, itu tak sama dengan kita mengonsumsi gula tambahan atau makanan manis seperti dessert.

"Buah mengandung serat dan nutrisi yang membantu tubuh menyerap nutrisi lain," ucap Hogan.

Beberapa jenis buah, seperti mangga, mengandung gula yang sangat tinggi.

"Namun, mengonsumsi secangkir atau dua cangkir blueberry yang menyehatkan otak tak akan menyebabkan kenaikan berat badan, atau menyebabkan tingginya risiko diabetes tipe dua," tambah Armul.

Riset dalam Journal of Diabetes Investigation juga membuktikan hal ini.

Dari temuan riset, peneliti menyimpulkan semakin banyak buah yang kita makan, semakin kecil kemungkinan kita terkena diabetes tipe 2.

Ulasan dalam European Journal of Nutrition juga mengaitkan peningkatan konsumsi buah dengan penurunan risiko obesitas, kanker, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

"Saya belum pernah memiliki klien yang mengalami penambahan berat badan drastis karena makan buah," ucap Armul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com