Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jonathan, Turunkan Bobot 45 Kg hingga Jadi Pelari UltraMarathon

Kompas.com - 01/02/2019, 16:01 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Jonathan Clinthorne (32) pernah menjadi orang yang sangat aktif dan gemar bermain beberapa jenis olahraga.

Namun, menginjak bangku kuliah kehidupannya berubah. Jonathan bergaul dengan teman-temannya yang bergabung di klub futbol.

Pola makannya pun terpengaruh dari teman-temannya tersebut. Sayangnya, Jonathan tak bergerak seaktif kawan-kawannya itu.

"Kami makan chimichangas (burrito goreng) sebelum tidur dan banyak makanan digoreng lainnya."

"Tapi satu-satunya aktivitas fisik yang aku lakukan adalah jalan kaki 15 menit menuju kelas. Itu sudah olahraga buatku," kata dia seperti dilansir laman MensHealth.

Baca juga: Apakah Sarapan Benar-Benar Membantu Menurunkan Berat Badan?

Sampai suatu hari, Jonathan merasa terganggu dengan kondisi fisiknya.

Kala itu dia mengunjungi tempat kamping di Sleeping Bear Dunes, dan saat banyak bergerak, dia kehabisan nafas.

Ketidaknyamanan itu membuatnya berpikir untuk mengubah pola hidup.

Beberapa hari kemudian, ketika bermain frisbee dengan beberapa temannya, pikiran itu kembali muncul.

"Saat itu aku berjanji pada diriku sendiri untuk lebih aktif," ujar Jonathan.

Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk mencari tahu apa yang sebenarnya ingin ia lakukan, dan apa target terbesarnya untuk mencapai bentuk tubuh yang diinginkan.

"Aku mengingat diriku sendiri dulu, yang pernah punya badan bagus ketika rajin berolahraga," tambahnya.

Jonathan kemudian mulai rajin jogging setiap harinya sekitar 1,2 km.

Lalu, dia mulai menerapkan diet atkins. Inspirasi melakukan diet tersebut didapatkannya dari sang ibu yang juga punya bentuk fisik serupa dengannya.

Baca juga: Turunkan Berat Badan dengan Diet 5:2, Mau Coba?

Transisi pola makan yang dilakukannya tidak terlalu berat. Ia hanya perlu mengganti hal-hal sederhana, seperti mengganti makanan-makanan yang digoreng dengan dipanggang.

Kalau pun Jonathan memakan sesuatu yang digoreng, ia akan menggabungkannya dengan salad.

"Aku bisa mengambil pilihan yang tidak membuatku terisolasi secara sosial. Inilah yang membuatku sukses," kata dia.

Diet di masa kuliah bagi Jonathan adalah sesuatu yang menantang, apalagi jika teman-temannya mengadakan pesta.

"Makan di depan mereka sangat menantang jika kamu tidak makan apa yang mereka makan," ucap pria yang pernah mencapai  berat sekitar 113,8 kilogram ini.

Namun, ketika dihadapkan pada kondisi tersebut, ia memilih tetap bangga pada dirinya dan tidak malu dengan apa yang dilakukannya.

"Aku akan bilang, aku makan ini karena aku mau sehat," kata Jonathan.

Baca juga: Pahamilah Kunci Sukses Turunkan Berat Badan

Cara yang dilakukannya berhasil.

Perjalanan penurunan berat badan Jonathan dimulai sejak usianya 20 tahun. Butuh 18 bulan baginya untuk bisa menurunkan sekitar 45,3 kg.

Hasil positif mulai dirasakan setelah dia menjalani perubahan pola hidup selama beberapa bulan.

Meski tidak setiap hari mengecek berat badan, namun ia merasakan perubahan dari ukuran pakaian yang berubah.

Kini ia sangat menggemari salad. Bahkan, dia kerap mencampurkan sejumlah bahan, seperti kacang-kacangan, alpukat, arugula, dan lainnya.

Terkadang ia juga hanya mengonsumsi selada atau sayur-sayuran lainnya.

Satu hal yang disukainya saat mengonsumsi makanan karbohidrat rendah seperti salad adalah tidak perlu menyingkirkan dressing.

Baca juga: Demi Anak, Pria Ini Turunkan Berat Badan hingga 49,8 Kg

Lemak yang terkandung dalam salad dressing akan membantu vitamin dan mineral dari sayur-sayuran yang dikonsumsi bisa dengan efektif diserap oleh tubuh.

Jika dulu ia hanya bisa berlari 1,2 km, kini ia bisa berlari hingga sekitar 49 km. Jonathan tak pernah menyangka bisa begitu mencintai lari.

Perjalanan tersebut dimulai dengan mencoba half-marathon.

Berhasil menurunkan berat badan lewat cara itu membuatnya tetap fokus dan terus meningkatkan kemampuan larinya.

"Kini aku lumayan kecanduan. Dulu, aku sangat mencintai makan tapi kini aku menemukan hal lain yang aku cintai," kata Jonathan.

Sejak saat berat badannya bisa kembali ideal, sekitar 68 kg, Jonathan fokus mempertahankannya.

Sukses mempertahankan berat badan ideal membuatnya ingin terus aktif secara fisik.

Sebelumnya, Jonathan menjalani pendidikan dokter gigi, namun setelah perjalanan penurunan berat badan tersebut ia memutuskan ingin menjadi seorang ahli gizi.

"Kini aku merasa jadi orang yang paling bahagia yang aku bisa," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com