Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2019, 11:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Para peneliti percaya, tidur terlalu singkat bisa menimbulkan gangguan kesehatan mendasar dan gangguan proses biologi, termasuk tekanan darah dan inflamasi.

Baca juga: 7 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Penyakit Jantung

4. Kurangi waktu duduk

Jangan duduk terlalu lama pada satu waktu. Sejumlah penelitian menemukan bahwa duduk terlalu lama berdampak buruk terhadap kesehatan, tak peduli seberapa banyak olahraga yang biasa kamu lakukan.

Hal ini menjadi kabar buruk bagi kamu yang kerja di balik meja sepanjang hari.  Selain itu, duduk pada jangka waktu lama (terutama ketika bepergian) juga dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam (DVT) atau penggumpalan darah.

Para pakar menyarankan kita untuk tetap bergerak sepanjang hari. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain memarkirkan kendaraan di tempat yang agak lebih jauh dari kantor, memperbanyak jalan kaki dan olahraga.

Baca juga: Ganti Waktu Duduk dengan Aktivitas Fisik Agar Hidup Lebih Lama

5. Hindari menjadi perokok pasif

Sejumlah studi menunjukkan, risiko penyakit jantung 25-30 persen lebih tinggi pada orang yang menjadi perokok pasif dan mengisap "seconhand smoke" baik di tempat kerja maupun rumah.

Secondhand smoke menurut adalah asap gabungan dari rokok dan asap yang dihasilkan oleh para perokok.

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, paparan rokok tembakau berkontribusi terhadap 34.000 kematian dini akibat penyakit jantung dan 7.300 kematian karena kanker paru-paru.

Non-perokok yang memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi bahkan memiliki risiko terkena penyakit jantung yang lebih besar jika terpapar asap rokok.

Hal ini karena zat-zat kimia dari rokok memicu pertumbuhan plak pada pembuluh arteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com