Ada Obat Sakit Kepala dalam Fashion Street Wear

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolaborasi-kolaborasi kreatif di Indonesia kian ciamik. Jika selama ini kita disuguhkan kolaborasi antar brand fashion atau seniman, kini muncul ide collabs dengan obat sakit kepala.

Bodrex, merk obat analgesik, menggandeng sejumlah pegiat kreatif, seperti Urban Sneaker Society (USS), Never Too Lavish dan Stay Hoops.

Kolaborasi keempat brand tersebut merupa dalam bentuk barang-barang street wear seperti kemeja, kaus, jaket denim, sepatu dan kaus kaki.

USS, misalnya, merealisasikan ide kreatif mereka lewat kemeja dan kaus. Desain kemeja yang didominasi hitam tersebut tampil dengan foto-foto orang terlihat sedang pusing atau sakit kepala, serta label Bodrex. 

Sementara desain kaus yang juga didominasi hitam tersebut yakni berupa tablet obat sakit kepala yang disertai tulisan Super Fast.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Barang streetwear kolaborasi Bodrex dengan sejumlah pegiat kreatif lokal seperti Urban Sneaker Society, Never Too Lavish dan Stayhoops

Co-founder USS Jeffry Jouw mengungkapkan, desain-desain tersebut terinspirasi dari fashion tahun 1970-an--serupa dengan tahun Bodrex berdiri.

"Kalau tahun-tahun segitu, 1960-1970-an kan orang pakai kemeja bebas, enggak dikancing. Kemeja kami ini juga. Selain itu, font tulisan Super Fast kami juga seperti dipakai pada tahun-tahun 70-an," ujar pria yang akrab disapa Jejouw, ditemui di Senayan City, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Tema 70-an tak serta merta diambil tanpa alasan. Menurut Jejouw, saat ini fashion bertema vintage kembali hits sehingga merealisasikan kolaborasi dalam bentuk tersebut dianggap tepat.

Berbeda dengan USS, Never Too Lavish mewujudkan ide kreatif mereka dalam bentuk sneakers dan kemeja.

Pada sneakers dengan siluet Air Force 1, customizer tersebut menampilkan colorway Bodrex, yakni orange dan merah. Selain itu juga ditambahkan patch Swoosh berwarna oranye, disertai logo Bodrex di sisi samping.

Sementara untuk jaket denim, Never Too Lavish handpaint bertema Indonesia, dengan pesan bahwa ini adalah karya anak bangsa.

“Sebagai sesama karya anak bangsa, kami melihat Bodrex memiliki kesamaan prinsip dan
nilai sebagai merek lokal yang selalu melakukan terobosan serta dekat dengan konsumen Indonesia," kata general manager Never Too Lavish Mohammad Azka.

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Jaket denim custom kolaborasi Bodrex dengan Never Too Lavish

Terakhir, Stayhoops mewujudkan gagasan kreatif kolaborasi bersama Bodrex dalam bentuk dua desain kaus kaki. Desain pertama mewujud dalam elemen dan warna khas merek Bodrex, sementara yang kedua adalah desain raw sketch doodle.

"Kolaborasi ini dapat menjadi momentum yang menginspirasi produsen streetwear lokal untuk bisa terus kreasikan karya berkualitas yang “dekat” dengan keseharian orang Indonesia," ujar founder Stayhoops Nico Donnda Fitzgerald.

Edisi terbatas dan gratis

KOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Streetwear custom kolaborasi Bodrex dengan sejumlah pegiat kreatif lokal seperti Urban Sneaker Society, Never Too Lavish dan Stayhoops, Jakarta Sneaker Day (JSD) 2019, Senayan City.

Digital Marketing Manager Tempo Scan Pacific Dior Garnusa mengungkapkan, kolaborasi streetwear tersebut dibuat terbatas, yakni hanya diproduksi 500 untuk kaus kaki, 100 untuk kemeja dan kaus, 10 jaket denim dan lima sneakers. 

Kendati terbatas, seluruh barang tersebut tidak dijual, melainkan bisa didapatkan secara cuma-cuma. 

Caranya mudah, para pengunjung bisa swafoto dengan produk kolaborasi yang ditampilkan selama di gelaran Jakarta Sneaker Day 2019 dan mengunggah ke media sosial mereka dengan menggunakan tagar #kolabodrex dan menyebutkan akun @bodrex, selama acara JSD pada 7 - 9 Februari 2019.

Bagi mereka yang beruntung, Bodrex akan memberikan produk streetwear terbatas hasil kolaborasi tersebut. Bodrex juga memberikan kesempatan bagi anak muda yang belum sempat hadir ke JSD, dengan cara mengikuti kegiatan “Re-post & Win” di akun Instagram @bodrex.