Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2019, 16:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita seringkali mengasosiasikan gejala sakit dada dengan serangan jantung.

Meskipun kondisi tersebut dianggap sebagai gejala umum, namun seringkali wanita mengalami gejala yang berbeda.

Gejala serangan jantung juga tidak selalu sedramatis yang kita bayangkan, melainkan bisa berupa rasa seperti tertekan atau terbakar pada bagian dada, hingga terjadi beberapa kali.

Nah, setidaknya ada tiga gejala serangan jantung yang perlu diwaspadai wanita. Termasuk informasi kira-kira tanda seperti apa yang menjadi "lampu merah".

Baca juga: Takut Kena Serangan Jantung, Pria Ini Turunkan Berat Badan 94 Kg

1. Kelelahan tidak biasa

Banyak wanita yang memiliki kesibukan hampir sepanjang waktu. Seperti sibuk merawat keluarga, membereskan rumah, bekerja di luar rumah, serta merawat orangtua.

Tentu saja, rasa lelah yang muncul setelah sederet aktivitas itu menjadi hal yang normal.

Namun, ada hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus, yakni jika rasa lelah yang dirasakan cenderung baru dan agak dramatis.

Beberapa tandanya di antaranya:

- Tanpa menekan tubuh, namun terasa kelelahan, atau bagian dada seperti tertekan.

-  Aktivitas sederhana seperti membereskan tempat tidur atau berjalan ke kamar mandi membuatmu sangat kelelahan.

- Lalu, meskipun merasa sangat lelah, kamu justru mengalami gangguan tidur.

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari Agar Jantung Tetap Sehat

2. Berkeringat dan atau nafas lebih pendek

Seiring bertambahnya usia seorang wanita, kurang olahraga dan penambahan berat badan bisa menyebabkan munculnya masalah seperti nafas yang memendek.

Pada masa menopause, gejala hot flash atau rasa panas disertai detak jantung yang lebih cepat wajar terjadi.

Namun, perhatikan jika gejala tersebut terjadi pada situasi berikut:

- Tiba-tiba berkeringat atau nafas pendek tanpa melakukan aktivitas berat.

- Sesak nafas berlanjut atau memburuk setelah bergerak.

- Nafas pendek memburuk ketika berbaring dan membaik saat ditopang.

- Keringat stres muncul (demam, tangan berkeringat) ketika tidak ada pemicu stres.

- Berkeringat atau nafas memendek diikuti gejala lain, seperti sakit dada atau kelelahan.

Baca juga: Perubahan Iklim Dapat Ganggu Kesehatan Jantung Janin

3. Sakit leher, rahang, dan punggung

Sistem dalam tubuh sangatlah rumit dan langsung memberi sinyal ketika ada yang salah.

Ketika ada masalah dengan jantung, situasi ini memicu syaraf-syaraf di area tersebut. Namun, terkadang yang terasa justru sakit di area lain.

Sakit pada bagian rahang, punggung, atau lengan bisa jadi merupakan sinyal kondisi jantung.

Terutama, jika sumbernya sulit ditentukan (seperti tidak ada otot atau sendi spesifik yang terasa sakit).

Jika ketidaknyamann tersebut mulai muncul atau memburuk ketika bergerak aktif dan berhenti ketika berhenti berolahraga, maka jelas kondisi ini harus diperiksakan.

Ada beberapa tanda lain yang harus diperhatikan:

- Wanita, khususnya, bisa merasakan sakit di setiap lengan. Tidak hanya di lengan kiri seperti banyak pria.

- Sakit pada bagian bawah atau atas punggung seringkali dimulai pada bagian dada dan menyebar di area tersebut.

- Rasa sakit terkadang muncul tiba-tiba, tidak disebabkan gerakan fisik dan bisa membangunkanmu ketika tidur di malam hari.

- Merasakan sakit di bagian kiri bawah rahang.

Baca juga: Kebiasaan Sehari-hari yang Mudah Dilakukan agar Jantung Sehat

Lalu, apa yang harus dilakukan jika merasakan gejala tersebut?

Para wanita seringkali menyadari tanda-tanda peringatan tersebut beberapa minggu atau sebulan sebelum serangan jantung.

Semakin dini tanda ini dikenali, semakin besar peluang untuk menyelesaikan masalah tersebut sebelum menjadi serangan jantung menjadi lebih parah.

Ketika berkonsultasi dengan dokter, jangan lupa melakukan hal-hal berikut:

- Membawa daftar gejala dan kapan gejala tersebut terjadi.

- Beri tahu catatan riwayat penyakit keluarga.

- Bicaralah tentang stres atau hal lainnya yang dirasakan, sebab hal itu bisa saja berkontribusi terhadap masalah kesehatan.

Setelah dokter mendengarkan keluhan, biasanya akan dilakukan pemeriksaan detak jantung dan tekanan darah, serta mungkin akan meminta dilakukan pengecekan darah.

Ini dilakukan untuk mencari tahu penyakit yang mungkin bersarang di dalam tubuh.

Dokter juga mungkin menggunakan electrocardiogram (EKG) untuk memastikan kondisi jantung.

Baca juga: Peliharalah Kebiasaan Sederhana Ini, demi Jantung yang Sehat...

Darurat

Lebih jauh, jika kondisi ini datang secara tiba-tiba, apalagi jika bertahan lebih dari lima menit, maka pertolongan harus segara dilakukan. 

Hubungilah kontak layanan darurat.

Kapan saat yang tepat menghubungi nomor darurat?

- Ketika rasa sakit atau ketidaknyamanan tersebut terasa di area lain di bagian atas tubuh, seperti lengan, bahu kiri, punggung, leher, rahang, atau perut.

- Sulit bernafas atau nafas memendek.

- Berkeringat atau keringat dingin.

- Merasa "penuh", mengalami gangguan pencernan atau tercekik yang terasa seperti heartburn.

- Mual hingga muntah.

- Pusing atau lemah yang terasa ekstrem.

- Detak jantung yang tidak normal dan cenderung cepat.

Baca juga: Waspadai, Jalanan Macet Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com