Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2019, 07:37 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Kini, peserta workshop yang datang bahkan tidak hanya berasal dari Jakarta dan sekitarnya, melainkan juga dari daerah lain seperti Yogyakarta dan Makassar.

Informasi jadwal workshop paling banyak dibagikan lewat media sosial, misalnya akun Instagram @kawanmaindotco.

Lebih jauh, komunitas ini punya mimpi yang cukup besar, yaitu agar konsumen dan produsen sama-sama cerdas, tidak terlibas industrialisasi dan konsumerisme.

Baca juga: Tenun Ikat Sikka, Tenun Pertama yang Dilindungi Kekayaan Intelektualnya

Menurut Rina, saat ini banyak konsumen yang tidak memikirkan tujuan memiliki suatu barang.

"Kalau dari sisi konsumen, pokoknya harga murah," kata Rina.

Misalnya, kata dia, ketika masyarakat mengkonsumsi makanan tertentu, pikirkan lah segala aspek manfaat yang melekat.

Begitu pula dengan produsen. Produsen diharapkan tak sekadar menjual produk dan mendapatkan keuntungan, namun juga menguatkan identitas masing-masing.

"Jadi kami memang enggak mendukung yang masal-masal. Karena apapun yang masal pasti ada yang dikorbankan. Baik lingkungan maupun manusia, buruh contohnya," kata Rina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com