Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2019, 11:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Selain itu, diet keto bisa menyebabkan kekurangan elektrolit karena retensi cairan secara alami.

Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh menyerap sumber elektrolit lainnya karena kehilangan sumber dari sayur-sayuran alami, seperti magnesium, kalsium dan potasium.

Masalahnya, sumber elektrolit lain tersebut bisa mengandung pemanis yang tidak perlu dan mengandung zat aditif.

Ketika menjalani diet keto, memang ada sejumlah sayur-sayuran tinggi karbohidrat yang harus dihindari.

Namun, ada banyak sumber karbohidrat yang baik serta rendah kalori.

William Cole menulis buku berjudul "Ketotarian", yang menjelaskan tentang bagaimana menjalankan diet keto berbasiskan 100 persen tanaman.

Dalam buku itu pun dimuat daftar sayur-sayuran kaya nutrisi yang bisa dinikmati sambil mencapai ketosis.

Beberapa sayur dan buah favorit Cole yang mengandung jumlah elektrolit signifikan, di antaranya alpukat, bayam, dan kale.

Baca juga: Mengenal 4 Pilihan Diet Keto Alternatif, Mau Coba?

4. Mengonsumsi makanan olahan dan konvensional

Jenis potongan daging berlemak yang dikonsumsi pada diet keto konvensional, jarang dikonsumsi pada pola diet lainnya.

Selain konten lemaknya, sumber protein hewani juga mengandung manfaat lainnya, seperti Vitamin B yang penting bagi detoksifikasi sehat, dan mencegah inflamasi.

Namun, sejumlah studi menunjukkan, pola makan rendah organik dan daging olahan terkait dengan risiko kanker dan penyakit lainnya.

Jika kamu tetap ingin mengonsumsi daging, pastikan mengonsumsi daging organik dari hewan ternak yang diberi pakan rumput, serta membatasi daging olahan.

Ikan hasil tangkapan liar adalah sumber nutrisi sehat lainnya yang kaya akan lemak, dan protein. Ini adalah dua sumber makronutrien yang dicari para pelaku keto lewat daging merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com