Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2019, 11:05 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Diet keto mungkin menjadi salah satu jenis pola diet paling populer di Tanah Air.

Sejumlah studi menunjukkan, diet tinggi lemak, moderat protein, dan rendah karbohidrat ini mendatangkan segudang manfaat.

Diet ini disebut mampu meningkatkan kesehatan otak, memulihkan tenaga, menstabilkan gula darah, menurunkan peradangan, dan berbagai manfaat lainnya.

Namun, bukan berarti diet keto tak memiliki "celah" kesalahan.

Praktisi kesehatan fungsional William Cole memandang, manfaat keto bisa saja menjadi tidak sehat jika ada kesalahan yang dilakukan.

Baca juga: Menilik 6 Penyebab Rasa Masih Lapar Saat Jalani Diet Keto

Berikut ini adalah kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan para pelaku diet keto:

1. Fokus pada makronutrien, bukan kualitas

Ada banyak makanan di sekitar kita yang tergolong makanan untuk diet keto, namun tidak selalu sehat.

Kerap, kebanyakan orang fokus pada makronutrien (rendah karbohidrat, tinggi lemak) tanpa membatasi asupan harian dan melihat kualitas makanan yang dikonsumsi.

Beberapa makanan tersebut bisa memnuat kita mengonsumsi makanan yang menyebabkan peradangan.

Salah satunya, pemanis buatan yang telah menjadi sumber masalah kesehatan sejak lama.

Lantas, bagaimana solusinya?

Carilah sumber makanan alami seperti kacang-kacangan, biji-bijian, zaitun, dan makanan laut dalam kaleng.

Mengonsumsi makanan-makanan alami akan membantu mengeliminasi nafsu untuk mengonsumsi makanan tidak sehat lainnya.

Jangan lupa pula membaca secara cermat setiap label informasi gizi makanan. Sebab, bahan- bahan makanan tidak sehat seringkali terdapat pada makanan olahan.

Selain itu, mengunggah aplikasi pencatat asupan makanan juga bisa berguna.

Aplikasi ini bisa menghitung asupan makronutrien dari makanan alami tanpa membutuhkan label dan dengan cara yang lebih mudah.

Baca juga: 6 Kesalahan dalam Diet Keto yang Bikin Berat Badan Tak Turun

2. Terlalu banyak susu

Susu adalah salah satu pangan utama dalam pola diet keto konvensional.

Namun, hal ini terkadang mengabaikan orang-orang yang memiliki respons peradangan terhadap susu.

Faktanya, susu adalah salah satu pangan penyebab alergi pada sebagian orang, dan merupakan salah satu penyebab peradangan utama di era diet modern.

Kebanyakan masalah terkait produk susu sebetulnya bersumber dari sapi, bukan hanya produk susunya.

Kasein (protein yang ditemukan pada susu), misalnya, memiliki dua subtipe, yaitu A1 dan A2.

Subtipe A1 adalah yang biasa kita temukan pada produk susu konvensional, dan seringkali menjadi pemicu masalah pencernaan serta peradangan.

Selain itu, kebanyakan peternakan juga menyuntik sapi mereka dengan hormon dan antibiotik.

Susu sapi kemudian dipasteurisasi, dihomogenisasi, dan dibuang lemaknya untuk kemudian diisi dengan vitamin sintetis demi mengatasi kurangnya kandungan protein.

Karena peningkatan alergi susu, ada banyak susu enak yang menjadi alternatif di pasaran.

Selain susu kacang atau susu keju sebagai alternatif sumber lemak dan protein, kamu juga bisa memilih opsi lainnya.

Ada mozarella, keju krim, dan lainnya, yang juga sama enaknya.

Baca juga: Diet Dubrow, Alternatif Keto dengan Pola Makan Berbeda

3. Menghindari panganan nabati

Salah satu kesalahpahaman paling umum di antara pelaku keto adalah melakukan pembatasan sayur-sayuran karena dianggap sebagai sumber protein.

Sayangnya, hal ini membuat banyak pelaku keto kekurangan fitonutrien dan prebiotik untuk usus yang sehat.

Sejumlah studi menunjukkan, pola makan tinggi lemak dan rendah serat dari sayur-sayuran bisa meningkatkan peradangan.

Selain itu, diet keto bisa menyebabkan kekurangan elektrolit karena retensi cairan secara alami.

Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh menyerap sumber elektrolit lainnya karena kehilangan sumber dari sayur-sayuran alami, seperti magnesium, kalsium dan potasium.

Masalahnya, sumber elektrolit lain tersebut bisa mengandung pemanis yang tidak perlu dan mengandung zat aditif.

Ketika menjalani diet keto, memang ada sejumlah sayur-sayuran tinggi karbohidrat yang harus dihindari.

Namun, ada banyak sumber karbohidrat yang baik serta rendah kalori.

William Cole menulis buku berjudul "Ketotarian", yang menjelaskan tentang bagaimana menjalankan diet keto berbasiskan 100 persen tanaman.

Dalam buku itu pun dimuat daftar sayur-sayuran kaya nutrisi yang bisa dinikmati sambil mencapai ketosis.

Beberapa sayur dan buah favorit Cole yang mengandung jumlah elektrolit signifikan, di antaranya alpukat, bayam, dan kale.

Baca juga: Mengenal 4 Pilihan Diet Keto Alternatif, Mau Coba?

4. Mengonsumsi makanan olahan dan konvensional

Jenis potongan daging berlemak yang dikonsumsi pada diet keto konvensional, jarang dikonsumsi pada pola diet lainnya.

Selain konten lemaknya, sumber protein hewani juga mengandung manfaat lainnya, seperti Vitamin B yang penting bagi detoksifikasi sehat, dan mencegah inflamasi.

Namun, sejumlah studi menunjukkan, pola makan rendah organik dan daging olahan terkait dengan risiko kanker dan penyakit lainnya.

Jika kamu tetap ingin mengonsumsi daging, pastikan mengonsumsi daging organik dari hewan ternak yang diberi pakan rumput, serta membatasi daging olahan.

Ikan hasil tangkapan liar adalah sumber nutrisi sehat lainnya yang kaya akan lemak, dan protein. Ini adalah dua sumber makronutrien yang dicari para pelaku keto lewat daging merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com