Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2019, 14:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Jika bedak tabur zinc oxide tersebut tidak membantu, kamu bisa menambahkan obat apotek, seperti clotrimazole 1% atau krim Tolnaftate 1%.

Aplikasikan krim tersebut secara tipis kemudian tambahkan bedak. Jika tidak membaik dalam beberapa minggu atau jika ruam merahnya justru menyebar dan disertai sakit karena kulit mengelupas, pergilah berkonsultasi dengan dokter.

3. Kutu air

Kutu air atau athlete's foot adalah infeksi jamur yang disebabkan kontak antar-kulit, lantai gym yang basah hingga kolam renang.

Gejala umumnya adalah gatal yang disertai ruam merah. Umumnya terjadi pada bagian pinggir kaki antara jempol kaki dan area yang rentan terkena kutu air.

Kutu air bisa diatasi dengan krim atau obat anti-jamur. Sementara beberapa ruam mungkin memerlukan terapi anti-jamur dengan resep.

Pencegahan adalah langkah terbaik. Usahakan menggunakan sepatu atau sandal ketika berada di gym.

Radusky mengatakan, hal itu penting untuk menjaga kaki tidak terkontak langsung dengan lantai.

Penting pula untuk menjaga kaki tetap kering. Terutama jika kamu adalah orang yang mudah berkeringat. Mengelap kaki dengan bedak anti-jamur sebelum dan sesudah olahraga bisa meminimalisasi kemungkinan terkena kutu air.

Baca juga: Penyebab Bau Kaki Tidak Sedap dan Cara Mengusirnya

4. Staphylococcus aureus

Seorang ahli penyakit dalam dan instruktur klinik ilmu kedokteran di Mount Sinai Hospital, Shanna Levine, MD mengatakan, bakteri S. aureus secara alami muncul pada kulit dan saluran pernafasan (hidung, mulut, tenggorakan, dan paru-paru).

Apabila bakteri tersebut masuk ke tubuh, ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan. Di antaranya abses, impetigo, folikulitis, dan biaa berupa benjolan kecil yang hangat dan lunak, atau folikel rambut yang tersumbat.

"Hal ini juga bisa menyebabkan demam, kelelahan dan meriang," kata Levine.

Untuk mengatasinya, kamu mungkin membutuhkan sesuatu yang bisa mengeringkan jika terjadi abses dan antibiotik oral.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com