Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimulai dengan Jalan Kaki, Wanita Ini Turunkan Berat Badan sampai 18 Kg

Kompas.com - 12/02/2019, 11:55 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Lahir dalam keluarga yang kebanyakan mengalami kegemukan, Lillean berhasil mengurangi kelebihan berat badannya dengan melakukan olahraga ringan.

Sebagai putri bungsu dari 15 bersaudara, Lillean dan empat saudarinya menderita kegemukan.

Kondisi tersebut semakin parah setelah ia melahirkan putri pertamanya. Beratnya saat itu mencapai 93 kg dengan tinggi badannya yang hanya 169 cm.

Lillean tak langsung menyadari berat badannya itu hingga pada suatu hari ia merasa perutnya yang besar seakan mendesak tenggorokannya. Merasa berat badannya sudah sangat berlebih, Lillean mulai berencana menurunkan berat badan.

Pada Januari 2013, ia mulai rutin berjalan kaki sekitar 15 menit setiap hari dan mengubah pola makannya, serta minum lebih banyak air.

Seiring berjalannya waktu, ia sudah berhasil menurunkan berat badan hingga 21,7 kg. Namun, pada 2017 ia mengalami cedera lutut. Padahal, saat itu ia hanya tinggal 1 kg menuju target berat badan ideal.

Lillean melewati waktu yang berat selama satu tahun dan berat badannya kembali naik sekitar 12 kg.

"Saat itu aku merasa ingin menyerah saja," kata dia seperti dikutip dari blackweightlosssuccess.com.

Transformasi berat badan Lillean.Istimewa Transformasi berat badan Lillean.
Ia kembali memulai perjalanan penurunan berat badan pada 2018. Lillean terus menguatkan dirinya, bahkan setiap kali ia merasakan sakit lututnya kambuh.

Dari 12 kg tersebut, ia sudah berhasil menurunkan 9 kg dan terus melanjutkan usahanya.

Baca juga: 5 Tanda Gangguan Hormon yang Picu Kegemukan

Pola makan

Lillean berhenti mengonsunsi susu dan menggantinya menjadi susu skim (tanpa lemak), tetapi masih mengonsumsi produk susu seperti keju atau yoghurt. Ia juga berusaha mengonsumsi susu almond.

Lillean juga menghindari segala makanan yang terbuat dari tepung putih, seperti roti, kue, kue kering, pasta, dan lainnya.

Beberapa makanan yang cukup sering dikonsumsinya adalah telur, oatmeal, smoothie, salad, ikan panggang atau kukus, sup sayur atau ayam, dan lainnya.

Pola olahraga

Lillean menjalani rutinitas olahraga yang cukup padat, yaitu enam hari seminggu. Kecuali  pada Rabu, Jumat dan Minggu ia berolahraga dua kali sehari.

Kini ia menjalani hari-hari sebagai instruktur fitness di gym lokal. Pola olahraga yang dijalaninya sebagai berikut:

1. Senin pagi: kardio ketahanan, Senin sore: kelas aerobik step.

2. Selasa pagi: 30 menit HIIT dan 30 menit bagian atas tubuh, Selasa sore: kaki.

3. Rabu pagi: istirahat, Rabu sore: menari/latihan sirkuit.

4. Kamis pagi: 30 menit HIIT dan kaki, Kamis sore: bagian atas tubuh.

5. Jumat pagi: 1 jam kelas kardio (30 menit eliptikal, 30 menit treadmill), Jumat sore istirahat.

6. Minggu pagi atau sore: lari luar ruangan.

Lillean menyarankan agar siapa pun yang ingin menurunkan berat badannya untuk terus berjuang dan jangan berhenti. Pada hari-hari tertentu mungkin semangat kita sedang menurun dan membuat kita harus kembali mengejar ketertinggalan.

"Namun, tetaplah berjalan. Perkembangan lambat lebih baik daripada tidak ada perkembangan sama sekali," ucapnya.


Baca juga: Cukupkah Bakar Lemak Cuma Andalkan Kardio?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com