Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewa Petir dan Dewa Angin dalam Sneaker Lokal Brodo...

Kompas.com - 15/02/2019, 10:02 WIB
Dendi Ramdhani,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah sukses menancapkan nama dalam produk sepatu kulit, produsen sepatu asal Bandung Brodo kini mulai merambah pasar sneaker.

Di awal Januari lalu, Brodo resmi mengeluarkan dua varian sekaligus yakni, Raijin dan Fujin. Dua sepatu itu dibanderol seharga Rp 595.000.

Secara filosifis, Raijin dan Fujin diambil dari legenda Jepang. Raijin merupakan dewa petir sementara Fujin adalah dewa angin.

Keduanya memiliki desain yang hampir mirip. Perbedaannya, Raijin bebas dari tali, sementara Fujin mempertahankan tali sepatu.

"Raijin dan Fujin seperti Yin dan Yang saling melengkapi."

"Kebetulan biasanya pengguna Brodo terbagi dua, orang yang senang pakai tali dan tanpa tali jadi sekalian dibuat dua."

Baca juga: Cerita CEO Brodo Digoda China...

Begitu kata Research and Design Development Brodo Agam Hanafiah, saat ditemui Kompas.com di Brodo Store, Jalan Lombok, Kota Bandung, Kamis (14/2/2019).

Raijin dan Fujin diproduksi dalam dua warna, black-white dan full black.

Bagian bantalan menggunakan dengan bahan foam berkerapatan renggang (Spesialized Eva Sole). Fiitur ini membuat sepatu menjadi sangat ringan.

Raijin full blackKOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Raijin full black

Sementara, bagian upper sole mengombinasikan kain berserat dengan dilapisi karet tanpa ada jahitan.

"Beratnya sekitar 200 gram. Mungkin ini jadi salah satu produk Brodo yang paling ringan."

"Kalau warna full black memang saya baca dan riset lagi disukai sekarang," ungkap Agam.

Raijin dan Fujin, kata Agam, dibuat untuk pasar 'smart casual'. Apalagi, tren sepatu berkonsep 'athletic leisuer' tengah digandrungi masyarakat.

"Saya banyak baca dan riset sepatu yang paling diminati adalah sepatu yang nyaman untuk traveling."

"Sebenarnya bagi Brodo itu sesuatu yang menantang karena kita gak bisa melihat ini seasonal saja," ujar Agam.

"Karena momen traveling itu jadi sustainable. Bahkan vloger, traveler sudah jadi profesi."

"Apalagi tren kemunculan athletic leisure itu bukan hanya dipakai untuk perform atau 'ngantor'."

Baca juga: Susah Cari Ukuran Sepatu, Yukka Ciptakan Label Brodo

"Jadi ini sepatu buat daily, buat meeting, tapi desainnya disesuaikan biar relevan. Dan tipe kantor sekarang juga gak rigid banget," tuturnya.

Brodo memang bukan pemain baru di pasar sneaker.

Sebelumnya, Brodo terbilang produktif dalam pengembangan sepatu sejak tahun 2017.

Bahkan, pada September 2018 lalu, seri Falcon terasa menggebrak pasar sepatu lokal.

Meski mulai eksis di varian sneaker, Agam menegaskan Brodo tak akan meninggalkan identitasnya sebagai produsen sepatu kulit.

Kehadiran produk sepatu kasual, sambung Agam, diharapkan mampu memberikan alternatif pilihan kepada konsumen.

"Full kulit atau formal akan tetap ada karena itu signature kita. Tapi kalau sneaker ini kita mulai coba, sebelumnya ada yang hybrid. Atasnya formal bawahnya solnya sporty."

"Sneaker itu hanya sub kategori biar orang enggak bosan," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com