Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Garam Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Kompas.com - 20/02/2019, 15:31 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Garam yang juga dikenal sebagai natrium klorida adalah senyawa yang tersusun atas 40% natrium dan 60% klorida. Keduanya adalah elektrolit yang memegang peranan penting dalam kesehatan.

Elektrolit adalah atom dengan muatan listrik yang ada pada cairan tubuh. Pengaruhnya dalam kerja tubuh manusia ada banyak.

Natrium, misalnya, berperan dalam kontraksi otot, fungsi saraf, dan mengatur volume serta tekanan darah. Kekurangan natrium karena berkeringat atau kehilangan cairan bisa menyebabkan kram otot.

Sementara itu, klorida membantu menjaga keseimbangan cairan pada sel agar volume dan tekanan darah tetap stabil.

Jadi kalau kedua mineral ini sebetulnya penting, mengapa banyak yang bilang bahwa garam menyebabkan hipertensi alias tekanan darah tinggi?

Hubungan antara garam dan hipertensi

Ilustrasi hipertensi.thinkstockphotos Ilustrasi hipertensi.
Sekitar 95 persen orang hipertensi didiagnosis hipertensi primer, yaitu ketika penyebab kondisi ini tidak diketahui. Sedangkan hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain dan masih bisa disembuhkan.

Pada hipertensi primer, ada banyak faktor yang disebut-sebut bisa meningkatkan risiko hipertensi, termasuk asupan garam. Ya, banyak yang bilang bahwa garam menyebabkan hipertensi. Padahal, kenyataannya tak sesimpel itu.

Pembuangan cairan sisa dalam tubuh oleh organ ginjal tergantung pada keseimbangan natrium dan kalium untuk mengikat air dan mengantarnya ke kandung kemih.

Kebanyakan asupan garam akan merusak keseimbangan natrium dan kalium, sehingga menyulitkan ginjal bekerja dengan baik. Yang kemudian terjadi adalah retensi (penumpukan) cairan diikuti dengan naiknya tekanan darah.

Kebanyakan asupan garam juga menyebabkan tekanan yang melemahkan dinding arteri. Arteri yang sudah tertekan ini akan menebal dan jadi semakin sempit, sehingga tekanan darah pun makin naik. Pada akhirnya, arteri akan pecah atau tersumbat.

Organ tubuh yang terhubung pada arteri yang rusak tersebut kemudian kekurangan oksigen. Kurang oksigen bisa sebabkan kerusakan organ. Bila ini terjadi pada arteri koroner yang menyuplai jantung, orang bisa mengalami serangan jantung.

Baca juga: 5 Penyebab Kenapa Makin Banyak Anak Muda Kena Hipertensi

Sensitif terhadap garam

ilustrasi makanan shutterstock ilustrasi makanan
Hipertensi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh faktor genetik (keturunan) dan gaya hidup. Meski penelitian telah membuktikan bahwa garam dapur adalah salah satu faktor utama pemicu hipertensi dari segi gaya hidup, risikonya berbeda-beda pada setiap orang.

Para ahli menemukan bahwa beberapa orang mungkin baik-baik saja meski pola makannya tinggi garam. Namun, ada juga yang mengalami tekanan darah tinggi atau perut kembung kalau kebanyakan garam. Kondisi yang disebut sensitif terhadap garam ini bisa dialami siapa pun, baik punya hipertensi atau tidak.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com