Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika CEO Starbucks Ikut Menggali Tanah di Lombok...

Kompas.com - 21/02/2019, 07:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Sebidang tanah tengah digali dengan cangkul, dan perlahan membentuk lubang.
 
Ada dua orang bergantian mencangkul, kemudian membuang tanah galian itu dengan sekop.
 
Tak jauh dari situ, ada dua orang lain yang fokus mengecat papan dengan warna biru.
 
Salah satu di antara mereka adalah Direktur Starbucks Indonesia, Anthony Cottan.
 
Anthony turun langsung bersama 500 karyawan Starbucks Indonesia lain, dalam program corporate social responsibility (CSR) Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia) di Nusa Tenggara Barat.
 
Acara itu persisnya berlangsung di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
 
 
Program CSR yang menggandeng organisasi nirlaba Habitat for Humanity Indonesia tersebut bertujuan membantu para keluarga yang menjadi korban gempa di Lombok.
 
Dalam kegiatan CSR kali ini, para partner --sebutan Starbucks untuk karyawan mereka, bahu-membahu membangun puluhan sarana sanitasi bagi keluarga-keluarga di Desa Sajang.
 
Ada 85 rumah yang mendapat bantuan dari Starbucks Indonesia.

Karyawan Starbucks Indonesia tengah membangun sanitasiStarbucks Indonesia Karyawan Starbucks Indonesia tengah membangun sanitasi

Kepada Kompas.com, Anthony mengungkapkan, Starbucks Indonesia merasa penting untuk menjadi bagian dari komunitas.

Alasannya, mereka merasa bukan sekadar sebagai penjual atau penyedia kopi.

Sejalan dengan tagline Starbucks Indonesia tahun ini, We Are Community, program CSR tersebut adalah bagian untuk membantu masyarakat, sebagai bentuk komunitas yang lebih besar.

"Karyawan kami terkadang harus pergi ke komunitas (masyarakat) dan merasakan sesuatu menjadi bagian dari komunitas," kata Anthony, Rabu (20/2/2019) kemarin.

Baca juga: 17 Keunikan yang Tak Boleh Dilewatkan dari Starbucks Reserve Dewata

"Saat kami meminta mereka pergi ke luar (masyarakat), itu penting bagi mereka untuk merasakan menjadi komunitas lebih besar, tidak hanya bekerja, juga menjadi bagian dari masyarakat."

Pemilihan Pulau Lombok bukan tanpa sebab. Kawasan ini pernah mengalami bencana gempa bumi pada Agustus 2018 silam.

Peristiwa tersebut pun memunculkan duka mendalam, salah satunya bagi CEO Mitra Adi Perkasa (MAP), VP Sharma.

Sharma --yang dituturkan kembali oleh Anthony, menyarankan untuk pergi ke Lombok dan membantu masyarakat yang terdampak gempa bumi.

Karyawan Starbucks Indonesia tengah membangun sanitasiStarbucks Indonesia Karyawan Starbucks Indonesia tengah membangun sanitasi

Anthony setuju dan menggandeng sejumlah store manager berusia muda. 

Menurut dia, melibatkan para karyawan Starbucks yang masih tergolong muda bagian dari tanggung jawab untuk memberikan sesuatu yang berbeda, bukan sekadar skill soal kopi.

"Ini adalah tanggung jawab kami untuk menunjukkan mereka dunia (lebih besar), bukan hanya mengajarkan pekerjaan," kata Anthony.

Baca juga: Starbucks Coffee Sanctuary Bali, Satu-satunya di Dunia

"Kami tak sekadar memberikan mereka skill tentang (meracik) kopi, tapi kami juga ingin menjadikan mereka orang lebih baik, di mana turut membantu pada komunitas."

Selain membangun sanitasi, Starbucks Indonesia juga memberikan 500 angklung bagi pendidikan anak usia dini (PAUD).

Dua karyawan Starbucks Indonesia yang menjadi korban gempa Lombok pun mendapatkan bantuan untuk renovasi rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com