Sementara itu, bayi usia 9-12 bulan dapat diberikan makanan padat yang tinggi karbohidrat, protein dan lemak dalam porsi kecil.
Pada usia ini, ibu bisa mulai memberikan makanan kombinasi berupa makanan pokok yang dicampur protein hewani, seperti ikan, telur, hari, daging atau protein nabati, seperti tempe, tahu, kacang-kacangan, serta sayuran, seperti labu siam, wortel, bayam, tomat.
"Porsi MPASI adalah 250 gram yang diberikan tiga kali sehari, mengikuti waktu makan keluarga," ucapnya.
Lastdes menambahkan, zat yang baik diberikan untuk bayi terbagi menjadi dua, yakni zat gizi makro dan zat gizi mikro.
Zat gizi makro terdiri dari makanan berprotein tinggi, karbohidrat cukup, dan lemak cukup. Sementara zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.
Baca juga: Protein Hewani Harus Ada dalam Makanan Pendamping ASI
2. Hindari kandungan makanan tertentu
Sebisa mungkin hindari gula dan garam tambahan, kafein yang biasa terdapat pada kopi dan teh, serta monosodium glutamat (MSG).
"Gula, garam dan MSG sebaiknya tidak diberikan kepada bayi agar mereka tidak memiliki kecendrungan memilih rasa makanan tertentu sejak dini," kata Lastdes.
Hal ini penting agar bayi mau memakan beragam jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
Para ibu juga harus menghindari perisa buatan seperti perisa kaldu, pengawet buatan, pewarna buatan, dan makanan mentah kepada bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.