Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2019, 16:48 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Periode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) saat bayi berusia 6-12 bulan menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu.

Tentu saja karena bayi perlu mendapatkan makanan yang bernutrisi seimbang untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Lastdes Christiany Friday, dosen di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus salah satu founder produk makanan MPASI bergizi, OMO! Healthy Snack, berbagi tipsnya.

OMO! Healthy Snack sendiri merupakan juara pertama kompetisi bisnis MAKERFEST 2018 yang diselenggarakan oleh Tokopedia pada Desember lalu.

1. Kenali Kebutuhan Gizi Bayi

Pemberian ASI pada bayi usia 6-12 bulan tetap dilanjutkan, namun perlu diberikan MPASI  karena ASI saja tidak mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. MPASI diberikan kepada bayi secara bertahap sesuai dengan kemampuannya.

“MPASI dapat dimulai dari makanan lunak seperti bubur saring dan puree. Pemberian MPASI juga menyesuaikan usia dan kondisi bayi,” kata Lastdes melalui keterangan tertulis yang diterima KOMPAS Lifestyle.

Bagi bayi usia 6-9 bulan, ibu dapat mulai memberikan makanan padat tinggi karbohidrat dalam porsi kecil.

Jenis makanan yang diberikan adalah makanan tunggal ditambah dengan ASI, tanpa gula dan garam tambahan.

Mulailah dengan makanan pokok seperti nasi, jagung, ubi, labu kuning, kentang, dan pisang. Porsi MPASI adalah 2-3 sendok makan yang diberikan dua kali sehari, pagi dan malam.

Baca juga: MPASI Pure Sayuran Tak Cukupi Kebutuhan Nutrisi Bayi

Sementara itu, bayi usia 9-12 bulan dapat diberikan makanan padat yang tinggi karbohidrat, protein dan lemak dalam porsi kecil.

Pada usia ini, ibu bisa mulai memberikan makanan kombinasi berupa makanan pokok yang dicampur protein hewani, seperti ikan, telur, hari, daging atau protein nabati, seperti tempe, tahu, kacang-kacangan, serta sayuran, seperti labu siam, wortel, bayam, tomat.

"Porsi MPASI adalah 250 gram yang diberikan tiga kali sehari, mengikuti waktu makan keluarga," ucapnya.

Lastdes menambahkan, zat yang baik diberikan untuk bayi terbagi menjadi dua, yakni zat gizi makro dan zat gizi mikro.

Zat gizi makro terdiri dari makanan berprotein tinggi, karbohidrat cukup, dan lemak cukup. Sementara zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.

Baca juga: Protein Hewani Harus Ada dalam Makanan Pendamping ASI

2. Hindari kandungan makanan tertentu

Sebisa mungkin hindari gula dan garam tambahan, kafein yang biasa terdapat pada kopi dan teh, serta monosodium glutamat (MSG).

"Gula, garam dan MSG sebaiknya tidak diberikan kepada bayi agar mereka tidak memiliki kecendrungan memilih rasa makanan tertentu sejak dini," kata Lastdes.

Hal ini penting agar bayi mau memakan beragam jenis makanan untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Para ibu juga harus menghindari perisa buatan seperti perisa kaldu, pengawet buatan, pewarna buatan, dan makanan mentah kepada bayi.

3. Memperkenalkan MPASI kepada bayi

Setelah memilih makanan, saatnya ibu memperkenalkan MPASI kepada bayi.

Menurut Lastdes, snack dapat dikategorikan sebagai MPASI apabila diberikan di luar waktu makan utama dan dimulai saat bayi berusia 9 bulan.

Memperkenalkan MPASI dimulai dari makanan yang lunak baru kemudian makanan yang lebih keras.

Untuk snack dalam MPASI ada yang disebut dengan finger food atau MPASI yang digenggam oleh bayi atau balita.

Finger food juga diterapkan oleh OMO! Healthy Snack, fungsinya agar ibu dapat menjelaskan aneka bentuk tersebut untuk merangsang kecerdasan anak.

"Makanan dibentuk menarik agar balita dapat menikmati waktu makan dengan tidak terpaksa," jelas Lastdes.

Baca juga: Yang Harus Diketahui tentang Pemberian MPASI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com