Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kita Tidak Bisa Mencium Bau Badan Sendiri?

Kompas.com - 27/02/2019, 12:13 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kamu mungkin pernah mencoba mendekatkan hidung ke ketiak untuk mengetahui apakah badanmu bau atau tidak. Namun, hidungmu malah tidak mencium bau apa pun, entah itu bau badan atau parfum yang baru saja disemprotkan ke baju.

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa kita bisa mencium bau badan orang lain, tapi seringkali tidak bisa mencium bau badan sendiri?

Padahal seringkali bau yang samar pun bisa tercium hidung kita. Misalnya aroma tanah yang menenangkan, bau rumput sehabis terkena hujan, aroma pizza yang menggugah selera, hingga bau kaus kaki yang tidak sedap karena berkeringat.

Kita bahkan bisa mencium bau badan atau wangi parfum orang lain ketika berada di dekatnya. Pasalnya, menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Nature tahun 2014, manusia memiliki kemampuan mencium satu triliun jenis bau di dunia.

Tapi ironisnya, kita justru tidak bisa mencium bau badan kita sendiri. Padahal teman di sebelah kita mengeluhkan bahwa tubuh kita bau. Mengapa bisa begitu?

Baca juga: 5 Tips Atasi Bau Ketiak yang Mengganggu

Kondisi ini disebut dengan olfactory fatigue, yaitu ketika indera penciuman manusia sudah terbiasa mencium dan mengenali jenis bau tertentu.

Saking terbiasanya, reseptor bau di hidung jadi lelah dan pada akhirnya berhenti mendeteksi jenis bau tersebut. Ini berlaku juga saat kita berusaha mencium bau badan sendiri.

Hal ini diungkapkan oleh Pamela Dalton, seorang psikolog dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia.

Ia mengungkapkan bahwa ketika kita mencium bau tertentu untuk yang pertama kali, reseptor bau di hidung akan mengirimkan sinyal ke otak dan menentukan apakah bau ini termasuk bau wangi atau bau busuk.

Namun, ketika kita terus-terusan mencium aroma yang sama setiap hari, otak akan terbiasa menerima sinyal yang mengenali bau tersebut. Pada saat inilah, otak akan menganggapnya sebagai sebuah informasi yang tidak penting lagi.

Baca juga: Mengatasi Bau Badan yang Muncul Tiba-Tiba

Contohnya, kamu memasang pengharum ruangan otomatis dengan wangi lavender di kamar. Pengharum ruangan tersebut bisa disetel untuk menyemprotkan aroma wanginya setiap 5, 10, atau 30 menit sekali.

Pada awalnya, kamu mungkin sadar setiap kali aroma lavender merebak ke seisi ruangan. Seiring berjalannya waktu, hidung jadi terbiasa mencium aroma lavender tersebut sampai tidak mengenalinya lagi. Kamu pun beraktivitas seperti biasa di dalam kamar, seolah-olah tidak sedang mencium aroma apa pun.

Begitu juga ketika memakai parfum, kamu lama-lama tidak dapat mencium aroma parfum yang dipakai setiap hari itu. Namun saat kamu mengganti parfum, reseptor bau di hidung akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mengenali jenis bau yang baru.

Bagaimana cara mencium bau badan sendiri?

Sebetulnya, kita bisa mencium bau badan sendiri. Tentu caranya bukan dengan mengangkat tangan dan mendekatkan hidung ke ketiak supaya aromanya tercium, meskipun cara ini kadang berhasil.

Kita membutuhkan benda lain agar bisa mencium bau badan sendiri. Caranya dengan melepaskan baju dan mengendus bau baju tersebut.

Begitu juga jika ingin mengecek bau mulut, caranya bukan dengan meniup telapak tangan dan mengendus baunya. Tapi, jilat bagian punggung tangan dan biarkan air liurnya mengering. Setelah itu, coba endus area kulit yang dijilat tadi.

Nah, sekarang kamu bisa mencoba mencium bau badan atau bau mulut sendiri. Selamat mencoba!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com