KOMPAS.com - Olahraga adalah kebutuhan tubuh yang tidak bisa digantikankan. Setiap orang sehat direkomendasikan untuk bergerak aktif paling tidak 30 menit setiap hari. Namun, cara melakukannya tentu tidak bisa asal-asalan agar bisa meraup manfaatnya.
Rutinitas olahraga yang baik idealnya terdiri dari olahraga kardio dan strength training (latihan kekuatan otot dan tulang). Lalu, bagaimana cara mengaturnya? Harus berapa kali olahraga kardio dan strength training dalam seminggu?
Olahraga kardio adalah olahraga yang gerakannya dilakukan berulang-ulang secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Contohnya adalah lompat tali, jalan kaki, jogging, dan bersepeda. Biasanya sebuah aktivitas fisik dikatakan sebagai kardio jika dilakukan minimal selama 10 menit.
Baca juga: Panduan Olahraga Kardio 20 Menit, Tidak Perlu Pakai Alat Khusus
Olahraga kardio baik untuk meningkatkan serta menjaga kebugaran jantung dan paru-paru. Jantung dan paru tersusun dari otot-otot yang harus terus bergerak supaya lebih kuat lagi.
Bila otot jantung dan paru sama kuat, maka pembuluh darah dapat mengalirkan darah beroksigen yang lebih banyak dan lebih cepat ke dalam sel-sel otot.
Hal ini membuat sel-sel otot membakar lemak lebih banyak selama olahraga hingga setelahnya. Semakin intens kardio yang dilakukan, maka semakin besar kalori yang terbakar.
Rutin berolahraga kardio juga dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung, mencegah kolesterol tinggi, menurunkan tekanan darah, hingga mencegah diabetes dan kanker.
Baca juga: 15 Olahraga Kardio untuk Mereka yang Tidak Suka Lari
Strength training juga bermanfaat untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang serta meningkatkan metabolisme. Apabila kerja metabolisme semakin cepat dan efisien, maka kita akan lebih cepat membakar lemak tubuh sehingga membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat.
Baca juga: 7 Langkah Latihan Kekuatan Otot bagi Pemula
Contoh olahraga yang termasuk strength training adalah angkat beban, squat, serta sit-up dan push-up.
Kenapa harus dikombinasikan?
Kardio dan strength training memiliki efek yang berbeda tapi sama-sama diperlukan oleh tubuh. Itu kenapa kita idealnya melakukan keduanya untuk meraih manfaat kebugaran tubuh yang lengkap.
Melakukan kardio saja setiap hari akan membuat jaringan yang terus dilatih menjadi stres. Peningkatan hormon stres kortisol malah dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak di perut.
Oleh karena itu, bagi yang ingin menghilangkan lemak perut dan menurunkan berat badan, sebaiknya kombinasikan kardio dengan olahraga strength training seperti angkat beban.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.