Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Sering Kita Sebaiknya Latihan Kardio dan Kekuatan?

Kompas.com - 28/02/2019, 14:14 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Olahraga adalah kebutuhan tubuh yang tidak bisa digantikankan. Setiap orang sehat direkomendasikan untuk bergerak aktif paling tidak 30 menit setiap hari. Namun, cara melakukannya tentu tidak bisa asal-asalan agar bisa meraup manfaatnya.

Rutinitas olahraga yang baik idealnya terdiri dari olahraga kardio dan strength training (latihan kekuatan otot dan tulang). Lalu, bagaimana cara mengaturnya? Harus berapa kali olahraga kardio dan strength training dalam seminggu?

Olahraga kardio adalah olahraga yang gerakannya dilakukan berulang-ulang secara teratur dalam jangka waktu tertentu. Contohnya adalah lompat tali, jalan kaki, jogging, dan bersepeda. Biasanya sebuah aktivitas fisik dikatakan sebagai kardio jika dilakukan minimal selama 10 menit.

Baca juga: Panduan Olahraga Kardio 20 Menit, Tidak Perlu Pakai Alat Khusus

Olahraga kardio baik untuk meningkatkan serta menjaga kebugaran jantung dan paru-paru. Jantung dan paru tersusun dari otot-otot yang harus terus bergerak supaya lebih kuat lagi.

Bila otot jantung dan paru sama kuat, maka pembuluh darah dapat mengalirkan darah beroksigen yang lebih banyak dan lebih cepat ke dalam sel-sel otot.

Hal ini membuat sel-sel otot membakar lemak lebih banyak selama olahraga hingga setelahnya. Semakin intens kardio yang dilakukan, maka semakin besar kalori yang terbakar.

Rutin berolahraga kardio juga dapat membantu menurunkan risiko serangan jantung, mencegah kolesterol tinggi, menurunkan tekanan darah, hingga mencegah diabetes dan kanker.

Baca juga: 15 Olahraga Kardio untuk Mereka yang Tidak Suka Lari

Ilustrasi latihan kekuatanshutterstock Ilustrasi latihan kekuatan
Sementara itu strength training adalah jenis olahraga yang tujuan utamanya adalah membangun, membesarkan, dan menguatkan otot tubuh. Memiliki otot yang kuat akan memperkecil risiko kita mengalami cedera dan jatuh, baik saat olahraga maupun saat beraktivitas biasa.

Strength training juga bermanfaat untuk membangun dan mempertahankan kekuatan tulang serta meningkatkan metabolisme. Apabila kerja metabolisme semakin cepat dan efisien, maka kita akan lebih cepat membakar lemak tubuh sehingga membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat.

Baca juga: 7 Langkah Latihan Kekuatan Otot bagi Pemula

Contoh olahraga yang termasuk strength training adalah angkat beban, squat, serta sit-up dan push-up.

Kenapa harus dikombinasikan?

Kardio dan strength training memiliki efek yang berbeda tapi sama-sama diperlukan oleh tubuh. Itu kenapa kita idealnya melakukan keduanya untuk meraih manfaat kebugaran tubuh yang lengkap.

Ilustrasi olahragashutterstock Ilustrasi olahraga
Terus-terusan melakukan satu jenis olahraga saja hanya akan melatih satu bagian tubuh tertentu. Misalnya dengan berlari, kita hanya akan melatih dan menguatkan otot-otot kaki tapi tidak lengan dan perut. Cara seperti ini kurang efektif untuk menjaga kebugaran.

Melakukan kardio saja setiap hari akan membuat jaringan yang terus dilatih menjadi stres. Peningkatan hormon stres kortisol malah dapat menyebabkan tubuh menyimpan lebih banyak lemak di perut.

Oleh karena itu, bagi yang ingin menghilangkan lemak perut dan menurunkan berat badan, sebaiknya kombinasikan kardio dengan olahraga strength training seperti angkat beban.

Baca juga: Penting, Gabungkan Kardio dan Latihan Power...

Halaman:
Sumber

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com