KOMPAS.com - Membawa kantong atau tas sendiri ketika berbelanja sudah bukan hal baru bagi Intan (25). Kebiasaan tersebut diawali dari mengikuti kebiasaan sang ibu.
Selain membantu mengurangi sampah plastik, membawa kantong belanjaan sendiri menurutnya sekaligus berhemat. Sebab, beberapa supermarket yang sering dikunjunginya memang sudah lama menerapkan kantong plastik berbayar.
"Hemat 200 perak lumayan," katanya.
Tak hanya kantong, Intan juga berupaya mengurangi sampah plastik lainnya, mislnya dengan membawa sedotan dan tempat minum sendiri. Sesekali, tempat minum yang dibawanya juga dimanfaatkan untuk membeli kopi.
"Sedotan, tumblr, selalu bawa di tas," ucap Intan.
Kebiasaan serupa dilakukan oleh Ecka (35). Kebiasaan membawa kantong belanjaan sendiri bahkan sudah dilakukannya lebih dari lima tahun lalu.
Kebiasaan itu berawal dari kejenuhannya dengan banyaknya kantong plastik belanjaan yang menumpuk. Tanpa disadari, semakin hari kantong plastik tersebut semakin banyak.
Baca juga: 40.000 Ritel Modern Sepakat Kurangi Penggunaan Kantong Plastik
Kini, jika lupa membawa tas kain, Ecka langsung memasukkan belanjaannya ke dalam tas. Kebiasaan Ecka pada akhirnya juga menular ke ibunya.
"Sekarang kalau ke pasar pasti bawa beberapa goodie bag dilipat," tuturnya.
Jika berbelanja dalam jumlah banyak, Ecka memilih menggunakan kardus. Terutama jika membawa kendaraan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.