Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2019, 08:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Membawa kantong atau tas sendiri ketika berbelanja sudah bukan hal baru bagi Intan (25). Kebiasaan tersebut diawali dari mengikuti kebiasaan sang ibu.

Selain membantu mengurangi sampah plastik, membawa kantong belanjaan sendiri menurutnya sekaligus berhemat. Sebab, beberapa supermarket yang sering dikunjunginya memang sudah lama menerapkan kantong plastik berbayar.

"Hemat 200 perak lumayan," katanya.

Tak hanya kantong, Intan juga berupaya mengurangi sampah plastik lainnya, mislnya dengan membawa sedotan dan tempat minum sendiri. Sesekali, tempat minum yang dibawanya juga dimanfaatkan untuk membeli kopi.

"Sedotan, tumblr, selalu bawa di tas," ucap Intan.

Kebiasaan serupa dilakukan oleh Ecka (35). Kebiasaan membawa kantong belanjaan sendiri bahkan sudah dilakukannya lebih dari lima tahun lalu.

Kebiasaan itu berawal dari kejenuhannya dengan banyaknya kantong plastik belanjaan yang menumpuk. Tanpa disadari, semakin hari kantong plastik tersebut semakin banyak.

Baca juga: 40.000 Ritel Modern Sepakat Kurangi Penggunaan Kantong Plastik

Kini, jika lupa membawa tas kain, Ecka langsung memasukkan belanjaannya ke dalam tas. Kebiasaan Ecka pada akhirnya juga menular ke ibunya.

"Sekarang kalau ke pasar pasti bawa beberapa goodie bag dilipat," tuturnya.

Jika berbelanja dalam jumlah banyak, Ecka memilih menggunakan kardus. Terutama jika membawa kendaraan.

Menurutnya, membangun kebiasaan untuk berhenti menggunakan kantong plastik memang bukan hal mudah. Namun, kebiasaan itu juga bukan tidak mungkin.

"Siapkan saja tas goodie atau tas pakai ulang, sekarang banyak macamnya ada yang dari silikon juga. Bagus-bagus dan tidak berat, cukup dilipat untuk dibawa kemana-mana," kata Ecka.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kebijakan baru

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan menerapakan Kebijakan Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG) di ritel-ritel moderen mulai 1 Maret 2019.

Ini dilakukan untuk mendukung salah satu visi pemerintah untuk mengurangi sampah 30 persen, termasuk sampah plastik pada 2050 mendatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com