Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2019, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber POP SUGAR

2. Stabilkan nafas

Beberapa orang merekomendasikan agar nafas dilakukan dalam tiga atau dua hitungan.

Namun, Marni menyarankan setiap kliennya untuk membangun ritme nafas yang stabil, berapapun hitungannya.

Nafas bisa juga disesuaikan dengan langkah kaki.

Nafas yang stabil ketika lari sudah mencapai tahap berat sangatlah penting karena kondisi tersebut akan menjaga kita tetap fokus.

Namun, ketika kamu baru mulai berlari atau baru kembali memulai lari setelah berhenti lama,  bernafaslah perlahan.

Pastikan ritme pernafasanmu baik terlebih dahulu. "Bernafas terlalu terburu-buru bisa menyebabkan sakit tajam di bagian tulang iga," kata Marni.

Kamu bisa juga menggabungkan lari dengan jalan kaki untuk menjaga pernafasanmu. Misalnya, bisa dengan variasi tiga menit lari dan tiga menit jalan kaki.

"Jika sudah terbiasa selama beberapa minggu, kamu akan menemukan durasi tersebut bisa lebih lama," ujarnya.

Namun, ketika kamu hanya melakukannlari ringan atau jogging namun sudah kehilangan nafas, artinya level kebugaranmu menurun dan kamu perlu berhenti. Jangan ragu memeriksakan kondisimu sebelum kembali memulai lari.

Baca juga: 5 Cerita Unik Borobudur Marathon, Ibu Hamil 8 Bulan hingga Air Badheg untuk Pelari

3. Tahapan menjadi pelari handal

Untuk menguatkan paru-paru, belajarlah untuk bernafas lebih baik dan mampu mengontrol nafas.

Caranya, Marni secara pribadi menyukai renang.

"Renang adalah cross-training yang baik karena memaksa kita untuk fokus bernafas. Bahkan ketika kamu sudah menjadi seorang pelari, kamu tetap perlu melakukan renang sesekali. Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan," kata Marni.

Renang menurutnya juga bisa menjadi olahraga ketahanan tanpa dentuman. Cara lain untuk mengaktifkan otot berbeda yang tidak diaktifkan ketika lari, misalnya lewat yoga dan latihan beban tubuh (bodyweight).

Halaman:
Sumber POP SUGAR
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com