Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2019, 15:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber NYPost

KOMPAS.com - Banyaknya serial televisi yang menarik, ditambah dengan langganan streaming, membuat kita semakin sering duduk menonton televisi. Tanpa sadar, satu atau dua jam terlewat begitu saja.

Jika kamu sering melakukannya, maka kamu perlu berhati-hati. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa menonton televisi terlalu lama, yaitu lebih dari 3,5 jam setiap harinya, bisa meningkatkan risiko demensia bagi orang tua di atas 50 tahun.

Demensia merupakan kondisi penurunan kemampuan otak dengan gejala utama berupa pikun.

Tim riset yang berasal dari University College London meneliti lebih dari 3.600 orang berusia di atas 50 tahun selama enam tahun.

Menurut para peneliti, perilaku bermalas-malasan tersebut bisa menurunkan aktivitas yang meningkatkan kerja otak, seperti membaca koran.

Mereka yang mengalami kecanduan layar, dalam hal ini televisi, merasakan memori verbal mereka menurun hingga sekitar 10 persen selama periode enam tahun.

Baca juga: Kisah Liana Merawat Mama Tercinta dengan Demensia

Sementara mereka yang tidak begitu banyak menonton televisi atau kurang dari 3,5 jam per hari hanya mengalami penurunan sebesar 5 persen.

Para pakar menyimpulkan, terlalu banyak aktivitas dengan televisi memicu hilangnya kemampuan otak.

Lebih jauh, studi menemukan bahwa aktivitas pasif mengamati televisi (tanpa interaksi) juga bisa memicu stres pada pikiran orang-orang tua.

Peneliti Daisy Fancourt mengatakan, temuan tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan tentang pengaruh televisi terhadap risiko demensia.

Selama bertahun-tahun, kata dia, dilakukan penelitian terhadap efek perilaku menonton televisi terhadap kognisi, namun kebanyakan literatur fokus pada anak-anak.

"Tidak terlalu banyak perhatian terhadap efek televisi terhadap usia seseorang, namun ini sudah menjadi hipotesa selama lebih dari 25 tahun bahwa menonton televisi secara berlebihan bisa berkontribusi terhadap perkembangan demensia," ujarnya.

Pada intinya, studi ini menyarankan orng dewasa, utamanya dewasa di atas 50 tahun untuk mencoba agar waktu menonton televisi mereka seimbang dengan aktivitas lain. Seperti membaca koran, mendengarkan musik dan interaksi sosial.

Adapun studi yang dipublikasikan pada jurnal Scientific Reports tersebut adalah jurnal pertama yang fokus meneliti efek menonton televisi terhadap kekuatan otak orang-orang tua.

Baca juga: Kaitan Kebanyakan Nonton TV dengan Kanker Usus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NYPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com