Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2019, 07:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Jika semua berjalan dengan baik, Farjo dan tim yang saat ini sudah mendapatkan lisensi dari Human Tissue Authority (HTA) akan segera memulai konsultasi dengan pasien.

Kendati demikian, ada beberapa batasan untuk prosedur ini, yakni perihal tingkat kerontokan rambut.

Farjo mengaku, pasien mereka dianjurkan langsung 'menabung' folikel rambut sesaat setelah menyadari mengalami kerontokan.

Ada pun kerontokan bisa mulai dari usia 40-an, 30-an, atau bahkan 20-an.

Semakin cepat menabung folikel, maka makin banyak yang disimpan dan bisa dipertahankan ke depan.

Prosedur HairClone berharga 2.500 poundsterling atau sekitar Rp 40 jutaan untuk prosedur awal.

Sementara, tarif sebesar 100 poundsterling atau sekitar Rp 1,6 juta per tahun untuk menyimpan folikel.

Farjo tidak mengungkapkan biaya suntikan folikel, karena dianggap eksklusif.

Namun dia mengakui harganya sebanding dengan prosedur transplantasi rambut premium.

Baca juga: Mengapa Milenial Alami Kebotakan Lebih Cepat?

Dia juga merekomendasikan untuk mengulangi perawatan ini setiap 3-5 tahun untuk mempertahankan rambut tetap lebat.

"Batasan utama operasi transplantasi rambut adalah jumlah rambut yang bisa kamu sumbangkan dari kepalamu sendiri," kata doa.

“Semakin banyak rambut rontok yang kamu alami, semakin besar daerah botak, semakin sedikit rambut yang tersedia. Ada saatnya ketika kamu tidak memiliki rambut yang dibutuhkan. "

Prosedur kloning rambut ini belum dilakukan pada pasien, tetapi Farjo mengatakan mereka tengah mengajukan persetujuan pengaturan untuk memastikan keselamatan dan kesuksesan perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com