Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2019, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

De Fazio menambahkan, area tubuh dengan pH tidak seimbang bisa memicu iritasi, bau, dan infeksi.

Misalnya, bacterial vaginosis -infeksi bakteri paling umum yang terjadi pada wanita yang tengah mengalami menstruasi.

Namun, untuk memahami keto crotch, penting untuk memahami bagaimana pH bekerja.

Pertama, pH adalah Potensi Hidrogen. PH menggunakan skala angka dari 0-14 untuk mengukur jumlah asam atau alkaline dari sebuah substansi.

Menurut De Fazio, pH kurang dari tujuh diasumsikan sebagai asam. Sementara pH di atas tujuh adalah basa.

Dalam hal area kewanitaan, keseimbangan pH berguna untuk menjaga kesehatannya.

"Diet tinggi lemak, khususnya lemak jenuh seperti yang dikonsumsi pada diet keto dapat meningkatkan pH area kewanitaan dan meningkatkan risiko bacterial vaginosis," kata dia.

Area kewanitaan harus memiliki pH antara 3,8-4,5. Artinya, kondisi tersebut ada pada asam moderat.

Namun, pH normal area kewanitaan bisa bervariasi, tergantung pada tahap kehidupan seseorang.

Baca juga: Menilik 6 Penyebab Rasa Masih Lapar Saat Jalani Diet Keto

De Fazio menjelaskan, pada tahun-tahun produktif, yakni usia 15-49 tahun, pH vagina seharusnya di bawah atau sama dengan 4,5.

Namun, sebelum menstruasi, pH area kewanitaan bisa meningkat lebih dari 4,5.

"Lingkungan asam area kewanitaan terlindungi. Area ini membentuk sebuah benteng yang dapat mencegah bakteri-bakteri tidak sehat berkembang biak dan menyebabkan infeksi," ujar De Fazio.

Area kewanitaan dengan pH di atas 4,5 menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri. Kondisi ini juga membuat wanita lebih berisiko terkena infeksi tertentu.

Namun, untungnya, keto crotch bisa diatasi, dan bahkan bisa hilang sendiri.

Namun, disarankan mereka yang mengalami hal ini untuk berkonsultasi dengan dokter, agar memperoleh penanganan yang tepat.

"Dokter mungkin akan menyarankan untuk menjalani diet seimbang. Bukan diet yang menyebabkan perubahan pH tubuh ekstrim," kata De Fazio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com