Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2019, 12:07 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Apalah arti sebuah nama. Begitu menurut sebuah pepatah yang seolah menganggap nama hanya sebuah identitas bagi pemiliknya.

Nyatanya, nama yang dipilih adalah doa dan harapan besar orangtua kepada anaknya.

Sebagian besar orang percaya bahwa nama juga dapat membentuk kepribadian dan memengaruhi perkembangan emosi dan sifat pemiliknya, baik secara langsung atau tidak.

"Sadar atau tidak sadar, sebenarnya setiap orang akan terdorong untuk memenuhi citra yang terkandung dalam namanya," kata ahli restrukturisasi nama, Ni Kadek Kristy Hellen Winatasari, S.Psi, M.Ed, CHt, CI.

Ia menekankan bahwa setiap orang seharusnya memiliki nama yang baik dan harmonis.

Nama yang baik akan membawa anak memiliki citra yang positif tentang dirinya. Begitu juga sebaliknya.

"Misalnya jika anak lelaki dinamai dengan nama yang mirip anak perempuan, maka hal itu akan memicu problem perilaku pada kehidupannya," ujar wanita yang biasa disapa Hellen ini.

Ia mengatakan, dari sebuah nama dapat diketahui kesehatan, kepribadian, tingkat emosi, dan pengalaman atau tantangan hidup seseorang.

"Huruf-huruf yang membentuk sebuah nama, secara metafisik memiliki getarannya sendiri," paparnya.

Jika ada kekurangan atau kelebihan huruf, yang terjadi adalah nama yang tidak harmonis bagi pemiliknya. Ini akan berpengaruh pada emosi, relasi, keharmonisan, kesehatan, dan keuangan si pemilik nama.

Baca juga: Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Ganti Nama di Pengadilan

Ni Kadek Kristy Hellen Winatasari S.Psi, M.Ed, CHt, CI.Dok pribadi Ni Kadek Kristy Hellen Winatasari S.Psi, M.Ed, CHt, CI.
Dalam tradisi Jawa, ada istilah kabotan jeneng (keberatan nama). Selain itu juga ada istilah "tidak cocok nama".

Sedangkan dalam ilmu psikologi, menurut Hellen dasar ilmunya adalah numerologi dari berbagai aliran, yang kemudian ia kembangkan sendiri.

Rumus

Helen menjelaskan, untuk mengetahui apakah nama kita sudah harmonis atau tidak, diperlukan bantuan ahli untuk memberi analisa mendalam menggunakan rumus yang sudah diuji coba.

Meski tidak semua orang yang sering sakit-sakitan atau rezekinya tidak lancar disebabkan karena "tidak cocok nama", tetapi menurut Helen, dengan menyempurnakan nama "nasib" kita bisa diperbaiki.

Menurut Helen, tak sedikit kliennya yang nasibnya berubah lebih makmur setelah namanya dipermak.

"Ada yang dulunya berhutang miliaran sekarang lunas dan punya banyak investasi. Atau istri satpam yang orderan usahanya mengalir deras. Dan masih banyak lagi contoh lain," katanya.

Selain soal rezeki, menurutnya mengganti nama juga bisa mendatangkan ketenangan emosi.

Baca juga: Emosi Negatif Juga Merusak Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com