Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2019, 07:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Sudah menjadi pemahaman umum, nasi adalah sumber karbohidrat utama, apalagi bagi penduduk di Indonesia yang menjadikannya sebagai makanan pokok.

Lalu, seiring dengan itu kerap pula muncul pemahaman bahwa karbohidrat dari nasi putih buruk bagi kesehatan.

Kemudian, ditawarkan sejumlah alternatif -salah satunya tentang nasi yang dimasak dari beras cokelat.

Apakah ini akan lebih baik bagi kesehatan jika dibandingkan dengan nasi dari beras putih?

Ya, beras cokelat pada dasarnya adalah jenis padi yang sama dengan beras putih.

Hanya saja, dalam prosesnya brown rice cuma dihilangkan bagian terluar kulit padi, sehingga memiliki warna yang cokelat.

Brown rice -yang tak jarang disalahartikan sebagai beras merah, dikenal kaya serat, mangan, seng serta vitamin B6.

Baca juga: Nasi Padang Tak Selalu Jahat Bagi Tubuh, Tapi...

Kristen Chang, seorang ahli diet olahraga asal Virginia, Amerika Serikat memberikan pandangannya tentang beras cokelat dan beras putih, seperti dilansir laman bicycling.com.

Pertama-tama, Chang mengaku sepakat bahwa banyaknya pendapat tentang keberadaan komoditas ini memang memunculkan kebingungan.

Ditambah, tak jarang muncul hasil-hasil penelitian yang kesimpulannya berbeda satu sama lain.

"Sulit bagi kita untuk memahami, mana yang bisa benar-benar dipercaya," kata dia.

Terkait dengan hal itulah, Chang lalu memaparkan kelebihan dari brown rice dan juga nasi putih yang kerap dituding sebagai pengundang masalah kesehatan. 

Keunggulan brown rice

Brown rice adalah gandum utuh, dan sederhana. Artinya, beras cokelat menjalani proses yang lebih sedikit dari beras putih.

Chang menjelaskan, gandum utuh memiliki tiga bagian gabah: dedak (yang memiliki sebagian besar serat gabah), germ (yang memiliki lemak sehat), dan endosperma (yang merupakan karbohidrat).

Baca juga: Hindari Diabetes, Yuk Diet Tanpa Nasi Putih

"Soal gandum dan biji-bijian telah banyak penelitian yang menyimpulkan manfaat pentingnya untuk penurunan kadar kolesterol, gula darah, perasaan lebih kenyang lebih lama, dan usus lebih sehat," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com