Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2019, 11:26 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lari dan sprint adalah dua hal yang berbeda. Ketika kita memkirkan soal lari, mungkin yang terpikir adalah maraton 5K, 10K atau lainnya.

Lari kemudian dianggap sebagai sebuah kegiatan menempuh jarak tertentu yang membuat kita mengeluarkan banyak keringat dan membuat tubuh lelah.

Sementara sprint, lebih menggunakan rasa. Sprint adalah bagaimana kita lari dengan kecepatan penuh dan hanya bisa dilakukan selama beberapa saat.

Direktur kebugaran Men's Health sekaligus trainer tersertifikasi, Ebenzer Samuel, C.S.C.S., mengatakan, sprint benar-benar merupakan momentum ketika kita mengakselerasi tubuh kita dan mengerahkan upaya penuh lewat setiap langkah.

Melakukan sprint selama beberapa detik saja bisa sangat menunjang sesi lari kita. Namun melakukan sprint tidak lah mudah.

Baca juga: Lari Cepat atau Sprint Bikin Gampang Kurus? Simak Pembahasannya

Sprint mendorong tubuh untuk menyalakan serat-serat otot berbeda, mengaktifkan serat otot 'fast twitch' sebagai penguat serat otot 'slow twitch' yang menjaga ketahanan dalam berlari.

Sebagai informasi, serat otot fast twitch menggunakan metabolisme anaerobik untuk menghasilkan tenaga. Biasanya digunakan untuk tenaga atau kekuatan yang lebih besar.

Sementara serat otot slow twitch lebih efisien karena menggunakan oksigen untuk menghasilkan tenaga berupa adenosine triphosphate (ATP) yang menjaga kontraksi otot lebih lama.

Sebuah studi yang dipublikasikan Maret 2018 menemukan bahwa enam sesi latihan sprint bisa meningkatkan performa lari, bahkan ketika kita sudah melakukan rutinitas lari selama beberapa tahun.

Samuel mengatakan, latihan sprint sangat berpengaruh terhadap performa lari dan meningkatkan kemampuan kita untuk berlari dalam jangka panjang.

Namun, sprint bukan lah sesuatu yang bisa dilakukan begitu saja. Apalagi jika kamu saat ini lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk dan melakukan pekerjaan di balik meja.

Untuk bisa berlari cepat, kamu perlu lebih dari sekadar lari. Kamu harus menyempurnakan mekanisme larimu dulu.

Kamu perlu melakukan sejumlah penyesuaian lari ketika kamu ingin melakukan sprint. Apa saja itu?

Ilustrasi lari cepatshutterstock Ilustrasi lari cepat
1. Libatkan lengan

Pelari jarak jauh tak selalu melibatkan gerakan lengan mereka ketika berlari. Alasannya, dengan menjaga bagian tubuh atas tetap diam, pelari bisa menyimpan tenaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com