Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mengukur Apakah Kita Sudah Kecanduan Media Sosial

Kompas.com - 04/03/2019, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial telah menjadi hal yang seolah wajib dicek setiap saat. Orang-orang yang terbiasa menggunakan media sosial mungkin akan merasa aneh dan gelisah jika sehari saja tak mengaksesnya.

Padahal, media sosial sebelumnya tak pernah ada dan kita bisa saja hidup tanpanya.

Joseph Rock, PsyD mengatakan, kebiasaan memakai media sosial ternyata bisa diukur menjadi standar diagnosa perilaku kecanduan.

Sebab, bagi sebagian orang media sosial bisa memunculkan perasaan yang membuat penggunanya ingin terus kembali mengakses.

Rock menjelaskan, manusia memiliki rasa sosial. Hal ini diwujudkan dengan interaksi dengan orang lain.

Mereka yang sangat sering menggunakan media sosial membangun toleransi terhadap rasa tersebut. Sehingga mereka terus membutuhkan akses media sosial untuk mendapatkan efek perasaan yang sama.

"Kedengarannya seperti apa? Ya, seperti penggunaan obat-obatan dan alkohol," kata Rock.

Studi-studi tentang kecanduan media sosial menyebut beberapa efek buruknya. Misalnya saja,
sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang menggunakan satu platform sosial media untuk periode waktu yang lama cenderung membuat keputusan berisiko.

Studi lainnya mengaitkan penggunaan media sosial berlebih dengan penyakit fisik yang semakin banyak.

Rock mengatakan, penting untuk memahami bahwa studi-studi tersebut tidak menunjukkan sebab dan akibat, namun hasil dari studi tersebut tetap saja mengkhawatirkan.

Baca juga: Agar Tetap Waras, Batasi Media Sosial 30 Menit Sehari

Orang-orang yang mengalami adiksi media sosial dianggap sama buruknya dengan mereka yang jarang olahraga.

Namun, di mana batasan "berlebihan" ber-medsos yang dimaksud?

Kita mungkin masih sulit mengukurnya. Namun, Rock menyarankan agar kita bertanya pada orang-orang terdekat apakah kita sudah berlebihan memakai media sosial atau tidak.

Jika masih kurang yakin, cobalah berhenti menggunakannya sejenak dan lihat apa yang kamu rasakan.

"Jika itu membuatmu sangat tidak nyaman, ingatlah bahwa mengubah kebiasaan apapun seringkali terasa aneh dan sulit. Tapi, jika memang rasanya sangat sangat tidak nyaman, maka bisa jadi sudah kecanduan," ujarnya.

Para peneliti mulai melihat hubungan paralel terhadap orang-orang yang mungkin mengalami adiksi media sosial. Namun, karena media sosial masih merupakan hal baru, penelitian yang ada baru sebatas di permukaan.

Baca juga: Yang Perlu Diajarkan Orangtua pada Anak Tentang Media Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com