Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2019, 08:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sukses di tahun 2018, tahun ini Starbucks Indonesia kembali menggelar Art in a Cup.

Art in a Cup adalah program kombinasi antara seni dalam segelas kopi dan donasi.

Dari 10 gelas minuman varian khusus terjual, maka Starbucks menyumbang satu pohon kopi untuk petani.

Tahun lalu, dari kampanye ini terkumpul 150.000 pohon kopi atau senilai Rp 440 juta. Pohon-pohon itu lalu disumbangkan untuk petani kopi di Sumatera.

CEO Starbucks Indonesia Anthony Cottan merasa perlu menggelar program serupa tahun ini.

Sebab, kata dia, dampak dari donasi tanama kopi tersebut bukan jangka pendek, melainkan jangka panjang.

Para petani mendapatkan bibit kopi unggul, sehingga hasilnya kelak bisa bersaing dengan kopi berkualitas lainnya.

Baca juga: “Cold Brew” Menikmati Kopi Tanpa Rasa Asam

Tak itu saja, seluk beluk perihal kopi pun diberikan ke petani untuk mendapatkan biji berkualitas.

Tahun ini, demi mendukung program donasi tersebut, Starbucks mengeluarkan tiga varian minuman--Matcha Azuki Blossom Crème Frappuccino, Caramel Macchiato, dan Cascara Macchiato.

Masing-masing memiliki makna dan cita rasa sendiri.

Matcha Azuki Creme Blossom Frappuccino, misalnya, merupakan paduan antara Matcha yang creamy dan saus kacang merah, dengan topping whipped cream, rice puff warna merah muda dan putih.

Lalu, ada potongan cranberry, yang semuanya melambangkan keindahan musim semi dalam sebuah cangkir.

Kemudian  Macchiato, atau dibaca "mah-key-ah-toh," yang artinya "tanda" dalam bahasa Italia.

Starbucks Macchiato diberi tanda dua kali; pertama, dengan espresso; kedua, diberikan topping khas berbentuk ‘corss-hatch’ ala Starbucks.

Baca juga: Nextwave, Toko 3 in 1 Satukan Sneaker, Audio, dan Kopi...

Ketiga, Cascara Macchiato yang menggunakan setiap elemen buah ceri kopi dari biji hingga kulit minuman terbaru.

Cascara Macchiato dilengkapi dengan saus Cascara yang sempurna untuk menikmati minuman espresso klasik.

"Kami terus berinovasi dari waktu ke waktu menyediakan minuman untuk menggugah selera dengan cara baru."

"Dan, lini minuman Art in a Cup bertujuan agar Anda dapat merasakan cita rasa modern yang terbuat dari bahan-bahan terbaik yang dipadukan dengan Starbucks signature espresso roast," ujar Anthony.

Petani kopi Bali

Selain varian berbeda, Art in a Cup 2019 juga memilih daerah lain untuk donasi.

Adalah Bali yang menjadi sasaran Starbucks untuk mendonasikan hasil kampanye yang mulai dari 5 Maret-6 Mei 2019 ini.

Pemilihan Bali pun tak lepas dari pembukaan Starbucks Coffee Sanctuary pada Januari 2019.

Baca juga: Starbucks Coffe Sanctuary, Mengapa Memilih Bali?

Pembukaan itu dianggap sukses karena menarik minat pengunjung, baik masyarakat setempat, turis lokal dan internasional.

Di sisi lain, Starbucks Indonesia merasa perlu untuk berbagi dengan petani kopi setempat.

Oleh karena itu, pemilihan Bali dianggap sebagai salah satu cara peritel kopi tersebut berkontribusi untuk pengembangan petani lokal.

Donasi tersebut, seperti tahun lalu, akan diberikan lewat Starbucks Farmer Support Center (FSC) yang ada di Indonesia.

"Kami berharap program ini bisa sukses pada petani kopi di Bali," ujar General Manager Starbucks FSC Indonesia Surip Mawardi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com