Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Txture, Sepatu Kualitas Dunia dari Kota Kembang...

Kompas.com - 06/03/2019, 17:28 WIB
Reni Susanti,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernah melihat sepatu dari kulit jerapah, kuda nil, atau burung unta? Jika belum, cobalah datang ke Txture di kawasan Kopo, Bandung.

Sejak didirikan tahun 2010, sang pemilik Txture, Prima Rahadiantara Subakti bersama istrinya, Annisa Amalina Tamimi, menjadikan kualitas produk sebagai hal yang utama.

Itulah mengapa mereka kerap mencari material berkualitas, unik, bahkan yang sulit dicari sekali pun.

Tujuannya, -tak lain, untuk membuat konsumen teringat Txture saat membicarakan sepatu.

“Yang membedakan Txture dengan yang lain, Txture itu klasik, vintage. Traditional footwear modern update."

"Misalnya (memberikan) sentuhan kontemporer di jahitan sepatu,” ujar Prima kepada Kompas.com di Bandung belum lama ini.

Baca juga: Vans Ambil Inspirasi Kerajinan Tradisional Jepang untuk Sepatu Terbaru

Pria yang akrab disapa Joe ini mencontohkan, cadenon construction dari Italia.

Di negara asalnya, look sepatu tersebut lebih dendi. Namun ia memberikan sentuhan hingga menonjolkan sisi anak mudanya.

“(Caranya) kami memadukan benang jahitan sehingga looks-nya tidak se-dendi mereka. Kami gunakan tiga jahitan. Di Indonesia, hanya kami yang pakai,” ucap dia.

Proses produksi sepatu Txture di workshop yang terletak di perumahan di kawasan Kopo, Bandung. Aldo C.S. Proses produksi sepatu Txture di workshop yang terletak di perumahan di kawasan Kopo, Bandung.

Kelebihan lain dari Txture adalah hand wealthed construction, jugafitur tahan air, resoleable, dan tahan lama.

Bahkan, kata Joe, sepatu yang dibuat pada awal berdiri, 2010 lalu pun, masih hingga saat ini kokoh.

“Paling yang terkikis bagian sol nya. Kalau keseluruhan, harus menunggu bagian upper-nya menyerah dan itu lama banget. Apalagi semua material yang dipakai full layer leather,” tuturnya.

Baca juga: Sagara, Melawan Bot “Asing” di Pasar Dunia dengan Nama Lokal...

Dia mengatakan, karena menggunakan full leather, saat pertama dipakai akan terasa kaku.

Namun lama kelamaan, sepatu akan membentuk kontur pada kaki, hingga nyaman digunakan dan tidak membuat kaki pegal.

Sepatu tersebut dijual di Indonesia maupun mancanegara di antaranya Jerman, Rusia, Amerika Serikat, hingga Kanada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com