Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2019, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang akan berpikir keras untuk membaca tulisan tangan dokter di resep obat. Ya, barangkali jika ada kompetisi menulis tangan paling sulit dibaca, profesi dokter pemenangnya.

Untuk satu hal, dokter memang harus menulis lebih sering dari mereka yang memiliki profesi lainnya. Menurut Celine Thum, direktur medis di ParaDocs Worldwide, semua hal di dunia medis harus didokumentasikan.

"Apa pun yang Anda bicarakan di ruang dokter perlu bukti tertulis untuk riwayat kesehatan," ucapnya.

Banyaknya pasien yang membutuhkan resep darinya pasti sangat melelahkan.

"Jika Anda benar-benar menulis selama 10 hingga 12 jam sehari dengan tangan, tangan Anda tidak akan bisa melakukannya," kata Ruth Brocato, dokter perawatan medis.

Menurut Asher Goldstein, dokter manajemen nyeri di Genesis Pain Centers, AS, kebanyakan tulisan tangan dokter memburuk sepanjang hari karena otot-otot kecil di tangan terlalu banyak bekerja.

Jika rata-rata dokter melayani satu pasien selama satu jam, mereka mungkin bisa bekerja sedikit lambat dan memberi istirahat untuk tangannya.

Nyatanya, sebagian besar dokter harus bergegas menangani pasien berikutnya. Misalnya, satu pasien mungkin hanya memiliki waktu 15 menit untuk membahas masalah medis dan mengajukan pertanyaan tentang resep.

Baca juga: Viral soal HIV Menular akibat Perawatan Wajah, Ini Penjelasan Dokter

Dokter harus menangani banyak pasien dalam waktu terbatas. Jadi, mereka lebih peduli memberikan informasi daripada menyempurnakan tulisan tangan mereka.

Selain itu, ada banyak istilah medis yang sangat sulit untuk ditulis dengan tangan. Misalnya, jika kita menulis istilah "epidimitis" di komputer maka akan ada fitur koreksi ejaan yang membantu membenarkan kesalahan dalam penulisan.

"Kami memiliki begitu banyak istilah teknis yang tidak mungkin ditulis," kata Thum.

Apalagi, ada beberapa istilah medis yang membingungkan. Misalnya, QD yang adalah singkatan dalam frasa latin dengan makna "satu hari" dan TID yang berarti "tiga kali sehari".

Apoteker akan tahu persis apa yang dimaksud oleh sang dokter. Namun, kita sebagai orang awam pasti hanya mengira itu sekadar tulisan "cakar ayam" yang sulit dibaca.

Brocato mengatakan, dokter harus ekstra hati-hati dalam memberi resep karena kesalahan kecil membaca dapat memiliki konsekuensi besar.

Misalnya, alih-alih menulis "mg" atau "mcg," dokter dianjurkan untuk menulis "miligram" atau "mikrogram".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com