Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2019, 16:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur siang merupakan salah satu aktivitas yang mungkin agak sulit didapat oleh para karyawan.

Kebanyakan dari karyawan lebih memilih makan siang atau bersenda gurau dengan rekan ketika jam istirahat siang.

Padahal, menurut studi, tidur siang justru memiliki efek serupa dengan minum pil untuk menurunkan tekanan darah.

Laman New York Post memberitakan, para ilmuwan menemukan mereka yang menikmati tidur siang lebih mungkin mengalami penurunan tekanan darah, dibandingkan dengan orang dewasa yang tetap terjaga.

Pedoman American Heart Association mengungkapkan, pembacaan tekanan darah sistolik normal harus kurang dari 120 mm Hg, dan pembacaan tekanan darah diastolik normal harus kurang dari 80 mm Hg.

Baca juga: Benarkah Orang dengan Tekanan Darah Tinggi Gampang Marah?

Artinya, angka tekanan darah kurang dari 120/80 mm Hg dianggap dalam kisaran ideal.

Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 212 orang dengan usia rata-rata 62 tahun, para peneliti di Yunani menemukan, tidur siang setiap hari selama 49 menit memangkas pembacaan tekanan darah sistolik sebesar 5mm Hg.

Para peneliti mengatakan, ini adalah penurunan yang serupa dengan apa yang dialami pasien setelah minum pil tekanan darah berdosis rendah.

"Tidur siang tampaknya menurunkan tingkat tekanan darah pada besaran yang sama dengan perubahan gaya hidup lainnya."

"Berdasarkan temuan kami, jika seseorang memiliki waktu untuk tidur siang di siang hari, hal itu mungkin juga memiliki manfaat untuk mengatasi tekanan darah tinggi."

Demikian kata Ketua peneliti studi dokter Manolis Kallistratos dari Asklepieion General Hospital.

"Tidur siang dapat dengan mudah diadopsi dan biasanya tidak memerlukan biaya apa pun. Tidur sangat penting untuk kesejahteraan kita."

Baca juga: Benarkah Garam Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Temuan ini akan dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan American College of Cardiology di New Orleans akhir Maret 2019.

Tetapi Sonya Babu-Narayan, Direktur medis asosiasi di British Heart Foundation, mengatakan pasien harus mempertimbangkan perubahan gaya hidup lainnya terlebih dahulu.

"Tidur yang cukup adalah penting bagi wellbeing, kesehatan jantung dan peredaran darah kita."

"Tetapi ada bukti bagus untuk menunjukkan pilihan gaya hidup sehat, seperti mengurangi asupan garam dan alkohol, mempertahankan berat badan yang sehat, dan berolahraga secara teratur merupakan cara terbaik untuk membantu menjaga tekanan darah," katanya.

Oleh karena itu, katanya, membuat pilihan gaya hidup yang sehat tetap menjadi kunci untuk mencegah serangan jantung dan stroke, bersamaan dengan minum obat sesuai anjuran.

Tekanan darah tinggi dikenal sebagai 'pembunuh' diam-diam, karena tanda-tandanya sering tidak diketahui.

Tak itu saja, tekanan darah tinggi pun pemicu terbesar penyakit jantung dan stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com