KOMPAS.com - Meghan Markle mengaku tak pernah melihat apa yang menjadi berita utama di koran atau pun media sosial seperti Twitter.
The Duchess of Sussex sengaja melakukannya demi menghindari "kekacauan" dan "kebisinginan" dalam hidupnya.
Pengakuan itu ia beberkan saat menghadiri diskusi panel yang digelar oleh The Queen's Commonwealth Trust untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.
Selama diskusi, Meghan juga mengungkapkan arti "feminisme" bersama seorang model dan aktivis bernama Adwoa Aboah.
Menurutnya, feminisme adalah sesuatu yang kini digambarkan sebagai hal yang sedang populer dan dapat membangun media.
"Aku tak membaca apa-apa. Itu jauh lebih aman," ucap Meghan, usia mengutarakan pendapatnya tentang feminisme.
Dalam diskusi yang juga dihadiri oleh mantan perdana menteri Australia, Julia Giilard, Meghan mengaku tak pernah menggunakan Twitter atau sekadar melihat apa yang hangat diperbincangkan dalam media sosial tersebut.
"Saya tak pernah melihat Twitter. Bagi saya, itu adalah preferensi pribadi saya," jawabnya,
Untuk mendapatkan informasi, Meghan mengaku membaca berita dan peristiwa internasional berbahasa Inggris "The Economist".
Baca juga: Jangan Sembarangan Komentar di Media Sosial Bangsawan Inggris
Menurutnya, media sosial adalah subjek perbincangan yang "rumit" karena ia tak lagi menggunakannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.