Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuning Telur "Versus" Putih Telur, Manakah yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 11/03/2019, 10:52 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Telur sudah lama dipercaya sebagai makanan kaya protein. Jadi, bahan makanan ini bisa menjadi alternatif untuk mengisi energi tubuh.

Sayangnya, bagian kuning pada telur sering disebut "jahat" karena diduga mengandung lemak dan kolesterol tinggi.

Pada tahun 1990an dan 2000an, orang-orang telah mengelompokan telur sebagai makanan berlemak dan berkolesterol.

Tahun 2015, Pedoman Diet AS mengklaim batas konsumsi telur harian hanyalah 300 miligram.

Berdasarkan riset, jumlah konsumsi telur dalam porsi 300 miligram per hari tak akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lalu, benarkah telur berbahaya bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi? Allison Koch, ahli diet olahraga di Chichago mencoba menerangkannya.

Selama bertahun-tahun, orang mengira kolesterol dalam kuning telur dapat meningkatkan kadar kolesterol darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Ditambah lagi, penelitian menunjukkan lemak jenuh — lemak dalam kuning telur — terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

"Akibatnya, orang-orang — termasuk para atlet — menghindari konsumsi kuning telur. Mereka hanya mengonsumsi bagian putihnya, yag terdiri dari protein dan air," kata Koch.

Kandungan nutrisi dalam telur

Telur utuh mengandung sekitar 6 gram protein, 13 vitamin dan mineral — termasuk vitamin D dan E — 5 gram lemak, termasuk 1,5 gram lemak jenuh, dan 70 kalori.

Dua sendok makan putih telur mengandung 3 gram protein dan dua mineral — kalium dan natrium — serta 17 kalori.

"Sementara itu, kuning telur mengandung 4 gram protein, dang sebagian besar nutrisi, termasuk kolin untuk kesehatan mata dan otak. Dan ya, kolesterol," kata Koch.

Baca juga: Jangan Ragu Konsumsi Telur, Perhatikan Manfaatnya...

Penyakit jantung dan kolesterol

Tak banyak bukti yang menyebut telur sebagai sumber penyakit jantung. Laporan 2013 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengklaim telur tak akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com