Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ukuran Minuman Starbucks Berbeda dengan Gerai Kopi Lain

Kompas.com - 14/03/2019, 10:39 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Lalu mengapa ukuran-ukuran itu yang digunakan dan bukannya small, medium, atau large? Ini memang menjadi salah satu keunikan Starbucks.

Berdasarkan informasi, ini terinspirasi saat Ketua dan CEO Starbucks Howard Schultz melakukan perjalanan ke Italia pada 1983.

Saat itu, ia terpikat oleh suasana bar kopi Italia. Bahkan, ia memutuskan untuk meniru konsep tersebut di Amerika Serikat dengan membuat kedai kopi sendiri, yang disebut Il Giornale.

Menurut penulis bernama Karen Blumenthal dalam bukunya yang berjudul Grande Expectation, Schultz ingin menyampaikan gambaran yang berbeda dan sesuatu yang jauh lebih eksotis daripada sekadar jualan kopi lewat kedai yang dirintisnya.

Karena kedai kopi yang dirintisnya dirancang dengan konsep bar kopi Italia, Schultz menginginkan nama yang berbau Italia untuk menu minuman demi mendekatkan pada kesan itu.

Oleh karena itu, ia juga menggunakan istilah yang tidak konvensional, dan cenderung bergaya Italia, dalam menunya, seperti macchiato, latte, dan grande.

Il Giornale yang dirintisnya akhirnya berkembang menjadi franchise Starbucks seperti yang kita kenal sekarang.

Pada 1990-an, menunya mencantumkan tiga ukuran yaitu, short, tall, dan grande.

Short pada dasarnya berkorelasi dengan ukuran kecil, tall untuk ukuran medium, dan grande untuk ukuran besar.

Ukuran venti belakangan muncul dengan takaran yang lebih banyak. Oleh karena itu, ukuran short pun digantikan tall sebagai yang terkecil. Tapi, kita masih bisa memesan ukuran short di sebagian besar gerai Starbucks.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com