KOMPAS.com - Disakiti oleh orang yang kita cintai pasti menimbulkan rasa trauma yang mendalam, apalagi jika hal itu dilakukan berkali-kali.
Pasti sangat sulit rasanya untuk melupakan rasa sakit yang ditimbulkannya. Rasa sakit itu akan semakin memburuk ketika kita menyadari kenyataan masih ada rasa cinta untuknya.
Efeknya, kita mengalami dilema untuk menemukan cara bagaimana memaafkan dan melupakannya.
Namun, apakah memaafkan sekaligus melupakan seseorang adalah hal yang mungkin untuk dilakukan?
Penelitian membuktikan memaafkan sekaligus melupakan seseorang adalah hal yang mungkin bisa kita lakukan.
Menurut riset dari University of Texas, memaafkan sekaligus melupakan seseorang atau sesuatu memerlukan usaha lebih besar daripada sekedar mengingatnya.
Periset berupaya untuk menunjukkan kemampuan manusia untuk melupakan ingatan di luar proses eliminasi alami yang terjadi di otak seiring waktu.
Hasilnya, melupakan secara sadar membutuhkan tingkatan aktivitas otak sedang daripada ketika kita ingin memahami sesuatu hal.
Dalam riset ini, peneliti merekrut sekelompok orang dewasa muda sehat yang secara individual ditunjukan serangkaian gambar.
Untuk setiap gambar, peserta diperintahkan mengingat atau melupakan apa yang mereka lihat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.