Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mungkin untuk Memaafkan dan Melupakan Seseorang?

Kompas.com - 15/03/2019, 07:57 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Niat untuk melupakan ini justru meningkatkan aktivasi memori. Ketika aktivasi ini menyentuh level tingkat sedang, inilah yang memicu kita untuk melupakan suatu pengalaman," ucap Wang.

Riset ini membuktikan, sengaja melupakan adalah keterampilan yang dapat kita pelajari dan gunakan sesuka hati.

Periset dalam studi ini menunjukan, peserta memiliki waktu yang lebih mudah untuk melupakan gambar pemandangan daripada gambar manusia.

Namun, hal ini jangan membuat kita takut untuk mencobanya. Dengan kata lain, ingatan memang memiliki kecenderungan untuk menyelinap pada diri kita dari waktu ke waktu.

Lalu, apakah manusia bisa melupakan sesuatu atau seseorang secara permanen?

Michael Alcee, psikolog klinis di New York, meragukan hal tersebut. Menurutnya, diperlukan proses pengolahan atau psikoterapi tertentu untuk menurunkan intensitas dan volume memori tertentu.

"Ada beberapa penelitian membuktikan bahwa memori manusia sering muncul secara otonom," ucap Alcee.

Ketika ingatan muncul tiba-tiba, kata Alcee, para ilmuwan telah mengaitkan ini dengan struktur protein di otak yang disebut prion, yang bertanggung jawab atas sifat ingatan yang nampak acak dan aneh".

Dengan kata lain, ingatan selalu bertahan dalam beberapa kapasitas meski sengaja dilupakan. Sampai tingkat tertentu, kata Alcee, kenangan adalah apa yang membentuk diri kita.

Dalam beberapa hal, kenangan seperti buku sejarah di otak, yang bagus untuk referensi ketika kita tidak ingin sesuatu kejadian terulang.

"Namun, ini situasional, tergantung pada jenis memori yang ingin kita hapus. Misalnya, sesuatu yang traumatis yang menghantui kita, atau hancurnya asmara yang masih ingin kita perbaiki," tambahnya.

Menurut Laura Weldy, penasehat kehidupan, tak peduli peristiwa atau siapa yang ingin kita lupakan, ini adalah hal yang "sehat" untuk segera move on saat sesuatu tak bisa berdampak positif pada diri kita.

Weldy menyarankan kita untuk memaafkan dan melupakan jika tindakan itu kita rasa benar.

"Lakukan evaluasi dan rencanakan pertumbuhan baru atau buang ingatan yang membuat kita memandang diri sendiri dengan buruk," ucapnya.

Ia menambahkan, kita bisa menggunakan cara apapun yang memungkinkan kita untuk menjadi lebih baik dan membuat kenangan indah dengan hal baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com