Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/03/2019, 13:31 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber NBCNews

KOMPAS.com - Bagi mereka yang menghabiskan waktu di kantor dengan bekerja di belakang meja setiap hari, persoalan yang satu ini tentu akan menjadi sangat aktual.

Meskipun ada di antara mereka yang memilih makan sehat ketika berada di rumah, bahkan melakukan program diet, namun seringkali godaan ngemil di kantor merusak segalanya.

Naasnya pula, sebuah survei Jobvite mendapatkan temuan, para milenial lebih terbuka untuk menerima makanan kecil di kantor, ketimbang tawaran asuransi kesehatan atau dana pensiun.

Di kantor, ada beragaman makanan kecil yang dibawa oleh kawan atau kolega, dan mungkin juga snack yang kita siapkan sendiri.

Intinya, ngemil memang menjadi menu umum di banyak kantor.

Meski awalnya hanya berniat menyediakan makanan kecil, tapi keberadaan snack itu  di depan mata sudah menjadi awal masalah.

Baca juga: Takut Meninggal, Pria Obesitas Ini Berjuang Turunkan Berat Badan

Apalagi, jika kita adalah karyawan yang sedang dilanda stres, beban multitasking, kebosanan, atau setumpuk kerjaan tertunda, maka snack menjadi godaan yang sempurna.

"Seringkali kelaparan bukan karena rasa lapar yang sesungguhnya."

"Rasa itu bisa muncul lebih banyak karena pengaruh psikologis seperti stres, kebosanan, impulsif, kebahagiaan dan atau mungkin kelelahan," kata ahli gizi, Keri Glassman.

"Nah, dalam kondisi semacam itu, ketika makanan mudah diakses, dan apalagi gratis, kita cenderung meraihnya, dan terus makan berlebihan," sambung dia.

Masalah #1: Lokasi, lokasi, dan lokasi

Dalam sebuah penelitian yang sering dikutip, para peneliti di Cornell Food & Brand Lab menyediakan wadah berisi coklat Hershey’s kisses di meja para sekretaris.

Lalu, dipantau berapa banyak coklat yang mereka makan.

Temuannya mengejutkan. Ketika snack itu berada di meja sekretaris, mereka makan 48 persen lebih banyak, daripada jika ditempatkan dua meter lebih jauh.

Lalu, ketika makanan itu diletakkan dalam wadah tembus pandang, mereka memakannya dua potong lebih banyak pada setiap harinya.

Jadi mengurangi ngemil mungkin semudah mengubah di mana dan bagaimana camilan itu ditempatkan.

Baca juga: Generasi Milenial Perlu Kenal Bedanya Makan “Beneran” dan Camilan

Halaman:
Sumber NBCNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com