"Ini lebih polish, tapi masih ada 10-20 persen nafas street (wear). Jadi transisi perlahan untuk lebih polish, mature dan ready to wear," jelasnya.
Ada yang menarik dari koleksi yang dibawakan Wilsen kali ini. Beberapa busana dihiasi dengan patch bernuansa floral.
Meski secara umum koleksinya mengusung tema busana fall-winter, Wilsen mengaku sengaja menampilkan corak floral ala musim panas pada beberapa busana.
"Aku rasa cukup lucu untuk fall-winter karena jarang corak floral untuk (busana) fall-winter. Tapi itu inkorporasi (penggabungan) sedikit saja," tuturnya.
Merah jadi tantangan
Pada sequence pertama, pengunjung disuguhkan koleksi busana dengan dominasi warna dasar. Seperti putih, abu, hitam, dan cokelat.
Namun, pada sequence kedua warna merah mulai mendominasi. Mengolah kain berwarna merah rupanya menjadi tantangan tersendiri bagi Wilsen.
"Aku kan biasa menggunakan warna netral, tapi sekarang salah satu challenge-nya adalah menggunakan merah. Aku enggak pernah sebelumnya," kata Wilsen.
Inspirasi tersebut kemudian digabungkan dengan teknik sablon seperti plastisol, hand paint, dan lainnya.
Meski melakukan sejumlah eksplorasi, namun Wilsen meyakini koleksi busananya tetap nyaman dikenakan sehari-hari.
"Bajunya tetap wearable," kata desainer yang gemar mengolah bahan katun itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.