Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Panjang Jas Pria yang Juga Populer di Indonesia

Kompas.com - 19/03/2019, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Selama periode Edwardian di abad XX, jas launs (lounge suit) dari Era Victoria mulai dipakai di segala aktivitas. Laki-laki mulai meninggalkan jas panjang (frock coat) yang pengap dan semua standar formalitas.

Periode 1920an, tak lama setelah Perang Dunia I berakhir, menjadi tahun paling berpengaruh.

Jas waist-lenght menjadi standar berpakaian dan pria mulai memakai celana straight leg.

Sementara itu, pria konservatif lebih menyukai jas double breasted selama periode ini. Fitur manset atau cuffing juga semakin populer di era ini.

Baca juga: Sarung Versus Jas, Beda Gaya Sandiaga Uno dan Maruf Amin

Tahun 1940an hingga 1950an setelan pria semakin disempurnakan, disederhananakan, dan dimodernisasi.

Ukuran kerah berkurang secara signifikan dan mulai menggunakan kain lebih tebal seperti wol.

Sayangnya, perkembagan fesyen pria di tahun 1970an tak lagi mengalami perkembangan signifikan karena fokus pada pergantian kekuasaan di tahun 1980an dan kembalinya ke mode minimalis.

Jas di era tahun 1970an REPRO BIDIK LAYAR thequintessentialman.com Jas di era tahun 1970an

Tahun 1920an menjadi era yang sangat berpengaruh pada cara berpakaian pria saat ini.

Setelan modern, yang merupakan kombinasi dari jas dan celana yang senada, dianggap terlalu kasual untuk dipakai sehari-hari saat itu.

Berkat gerakan gaya yang diadopsi hingga saat ini, para pria telah dibekali cara jitu mengenai cara berpakaian yang bagus.

Sejarah jas pria telah ditandai lewat eksperimen yang dilakukan secara terus-menerus dan mengalami perubahan dengan cepat.

Kini, setelan atau jas pria mulai dibuat dengan sentuhan personalisasi yang dibuat sesuai ukuran.

Jas juga menjadi busana yang populer di kalangan pria Indonesia. Banyak orang di Indonesia, khususnya para pejabat atau politisi, memakai jas dalam acara formal yang dipadukan dengan peci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com