Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik, Kuliner, dan Foto Indonesia "Terbang" ke Porto, Portugal

Kompas.com - 20/03/2019, 06:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah meja panjang berbalut kain batik berbagai motif disusun sejajar di dalam ruang, yang dindingkan dihiasi berbagai foto panorama Indonesia.

Sementara tak jauh dari situ, terdapat meja-meja lain yang menyajikan beragam kuliner khas Nusantara.

Ada sate ayam, bakso, lumpia, tempe mendoan, lawar Bali, dan bakmi goreng yang dihidangkan untuk 200-an pemuda yang ada di sana.

Pemandangan itulah yang terlihat ketika Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Portugal, bersama KBRI Lisbon, menggelar pameran bertajuk “Journey to the Tropical Culture", di Porto.

"Ah, saya rindu sekali dengan Indonesia."

Kalimat itu meluncur dari mulut Pascal Ignolin, seorang pria Perancis yang bekerja sebagai guru selancar, tak lama setelah menikmati barisan foto-foto panorama di Indonesia.

Baca juga: Saat Kain Tenun Khas NTT Dikalungkan kepada Presiden Portugal...

.DOKUMENTASI KBRI LISBON .

Pascal mengaku rindu, karena sebelumnya dia pernah menjelajah Flores dan Larantuka dengan menggunakan motor bebek. 

Tak hanya foto, makanan Indonesia tentu saja menjadi daya tarik tersendiri.

“Maaf saya bolak-balik mengambil sate ayam,” ujar Danilo dos Santos.

Danilo adalah mahasiswa asal Brasil yang tak henti-hentinya mengekspresikan kenikmatan sajian kuliner Indonesia.

Khasanah budaya Indonesia memang terlihat menarik perhatian para pemuda Portugis dan beberapa negara lain, dalam acara akhir pekan lalu.

Selain pameran foto dan kuliner, batik serta pertunjukan tari tradisional juga menjadi menu dalam acara ini.

“Kecantikan batik benar-benar membuat saya terkesima," kata Amirah Adam, mahasiswa doktoral dari Mozambique.

Amirah lalu mengaku ingin mempelajari proses pembuatan batik hingga menghasilkan motif, corak, dan warna yang unik tersebut.

Baca juga: Wisata Kuliner Jadi Alasan Banyak Orang untuk Traveling

.DOKUMENTASI KBRI LISBON .

Motif batik yang dipamerkan kala itu antara lain cuwiri, gurda, parang, tambal, sulur delima, sido luhur, endek, mega mendung, dan truntum.

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, disebutkan, pameran juga menjadi wadah bagi mahasiswa Portugis untuk mengenal beasiswa-beasiswa ke Indonesia.

Selama ini dikenal ada Beasiswa Darmasiswa dan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia.

Tentu saja, kesempatan beasiswa tersebut tidak disia-siakan, tak sedikit dari mereka menyampaikan komitmen untuk mendaftar dalam program itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com