KOMPAS.com - Kita semua tahu, penggunaan plastik berlebihan berdampak buruk pada lingkungan.
Oleh karena itu, gaya hidup tanpa plastik kini kian gencar digaungkan.
Sayangnya, hidup tanpa plastik memang bukan hal mudah, karena kita begitu dekat dengan benda-benda yang terbuat dari bahan tersebut.
Mulai dari tas kresek, sedotan, botol dan gelas minuman, kemasan makanan, semuanya dari plastik.
Dibutuhkan komitmen dan kedisiplinan yang tinggi untuk mengurangi pemakaian plastik, agar bumi menjadi tempat yang lebih sehat dan bersih.
Bahkan, tanpa kita sadari ada banyak barang mengandung plastik yang kerap kita gunakan sehari-hari, dan turut menyumbang kerusakan lingkungan.
Baca juga: Dari Kresek hingga Karung Beras, Paus di Filipina Telan 40 Kg Plastik
Banyak kota mulai melarang penggunaan styrofoam yang biasanya digunakan sebagai wadah bungkus makanan atau minuman.
Styrofoam mengandung plastik berbasis minyak bumi yang disebut busa polystyrene.
Saat terkena sinar matahari dan angin, styrofoam tak akan bisa terurai. Dibutuhkan satu juta tahun untuk membuat benda ini terurai.
Item ini justru menjadi potongan-potongan yang sering dikonsumsi satwa liar yang tentunya sangat berbahaya karena bersifat karsinogen-nya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.