Nah, selama waktu itu, terjadi pelepasan bahan kimia beracun ke udara yang kita hirup dan air yang kita minum.
Bahkan, di AS saja, 200.000 pohon setahun ditebang hanya untuk membuat popok sekali pakai.
Baca juga: Mabuk-Mabukan Pakai Air Rebusan Pembalut, Apa Dampaknya Buat Tubuh?
Rata-rata wanita menggunakan 11.000 tampon sekali pakai atau pembalut seumur hidupnya, yang hampir semuanya mengandung plastik.
Selain di bagian bungkus, beberapa tampon mengandung plastik di bagian aplikator atau bantalan dalam kemasan.
Semua itu butuh waktu lama agar terurai, sekitar enam bulan untuk tampon dan 25 tahun untuk aplikator. Atau, bisa termakan oleh biota laut sebelum terurai.
Selain itu, pembalut wanita juga perlu waktu 800 tahun agar terurai.
Ada banyak altrnatif pembalut ramah lingkungan yang kini bisa kita pakai.
Karet berasal dari getah pohon yang berwarna putih seperti susu (lateks). Meski berasal dari bahan alami, bukan berarti karet bia diurai dengan cepat.
Faktanya, sol sepatu bot berbahan karet dan jenis sepatu lainnya membutuhkan waktu hingga 80 tahun untuk terurai.
Baca juga: Kacamata dari Kulit Sol Sepatu, Anti Patah dan Trendi, Mau?
Berapa pun daya baterai, saat habis tetap saja berakhir di tempat sampah. Tentu saja ini berkontribusi pada pencemaran lingkungan.
Baterai membutuhkan waktu 100 tahun agar terurai. Selain itu, baterai yang bocor dapat mencemari lingkungan dengan bahan kimia beracun.
Itu sebabnya, Badan Perlindungan Lingkungan menyarankan penggunaan baterai daur ulang.
Produk berbahan kulit disukai banyak orang karena daya tahan dan keindahannya.
Banyak orang berpikir kulit tak akan menyumbang pencemaran lungkungan.
Nyatanya, proses penyamakan untuk meningkatkan daya tahan meterial membuat kulit butuh watu 50 tahun agar terurai.
Baca juga: Tips Merawat Aksesoris Berbahan Kulit Veg Tan
Sayangnya, tak semua kertas mudah terurai.
Saat kita meletakkannya di tempat sampah, kertas butuh waktu setidaknya lima bulan agar kembali menjadi bubur kertas.
Selain itu, beberapa kertas bekas, seperti majalah atau koran, mengandung bahan kimia beracun yang juga bisa mencemari lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.