JAKARTA, KOMPAS.com - Ngopi saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian masyarakat. Kedai kopi bisa dijadikan tempat bernaung bagi banyak orang untuk berbagai hal.
Mulai dari belajar bersama, bekerja, ngobrol dengan kerabat, atau sekadar mencicipi kopi di kedai tersebut.
Nah, sadarkah kamu bahwa hobi nongkrong di kedai kopi ternyata memakan anggaran cukup besar?
Menurut survei aplikasi Acorns, hampir setengah profesional di usia milenial menghabiskan penghasilan untuk ngopi sambil bersosialisasi di kedai kopi.
Uang ngopi dalam sebulan ternyata cukup besar dan sebetulnya bisa dialokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat, seperti investasi.
Founder & CEO perusahaan finansial berbasis teknologi Moduit, Jeffry Lomanto mencoba mensimulasikan biaya ngopi masyarakat dalam satu bulan.
Ia, misalnya, minum kopi setidaknya dua kali dalam sehari.
Harga secangkir kopi di kedai kopi, misalnya, Rp 46.000. Jika membeli dua cangkir kopi sehari maka biaya yang dikeluarkan bisa mencapai hampir Rp 100.000.
Padahal, selain ngopi, ada berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi, termasuk menabung untuk masa depan.
Dengan mengurangi satu kali minum kopi saja, kita bisa menyisihkan sejumlah uang untuk investasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan