Orangtua Jack, Nick dan Vicki Sher adalah orang yang pertama kali mengembangkan wagyu Jepang di Australia. Mereka membuka peternakan itu di tahun 1991 di Ballan, Victoria.
Menu Kahyangan Resto
Kini, produk wagyu premium tersebut bisa dinikmati di Kahyangan Resto dalam kemasan paket Endless Brunch, yang dijual seharga Rp 999.000 -sebelum pajak dan layanan.
Paket ini menyajikan wagyu secara freeflow bagi pelanggan. Ada pun hidangan pembukanya adalah rempeyek, wafu salad, spicy edamame, dan salmon nigiri.
Lalu, menu utama shabu-shabu memakai Sher Wagyu yang disajikan bersama sayuran asia, udon serta saus ponzu.
Terakhir, pelanggan akan mendapat suguhan dessert berupa homemade gelato dan minuman segar buah-buahan.
"Kami yakin harga yang kami tawarkan ini sangat kompetitif," kata Pricilia.
Menurut dia, hampir tak ada suguhan shabu-shabu yang menawarkan paket freeflow menggunakan wagyu.
Baca juga: Bersantai Sambil Menikmati Steak Wagyu
"Kalau pun ada, paling premium beef-lah, bukan wagyu. Tapi di sini pelanggan bisa mendapatkan wagyu lo," ungkapnya.
Saat disantap dengan menggunakan cara shabu-shabu cita rasa khas wagyu memang lebih terasa.
Berbeda dengan rasa dan aroma bakar yang muncul ketika daging tersebut dimasak di teppanyaki.
Irisan daging tipis yang lembut seketika matang begitu dicelupkan dalam air mendidih.
Kelembutan dan rasa manis seketika terasa ketika irisan tersebut disantap sebagai shasimi, alias mentah.
Daging lembut itu seketika meleleh begitu masuk ke mulut lalu mengeluarkan rasa manis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.