Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kain Tradisional Melalui Adiwastra Nusantara 2019

Kompas.com - 22/03/2019, 20:50 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Adiwastra Nusantara 2019 kembali digelar untuk yang ke-11 kalinya. Pada tahun ini, pameran kain tradisional dari seluruh Indonesia ini mengambil tema "Wastra Adati Generasi Digital".

Pameran ini buka oleh Yantie Isfandiary selaku ketua panitia dan Airlangga Hartanto, Menteri Perindustrian RI pada Rabu (20/3/2019). Titi DJ turut meramaikan pembukaan dengan peragaan busana dari Didiet Maulana yang mengambil tema "Tribute to Donggala".

Kain Donggala sendiri merupakan salah satu kain ada yang berasal dari Sulawesi Tengah, khususnya Donggala dan Palu.

Kementerian Perindustrian menggandeng Didiet Maulana sebagai salah satu upaya untuk menguatkan branding tenun Donggala.

Didiet melakukan pendampingan bagi para pengrajin dan desainer di Palu. Setelah ada perbaikan kualitas dan design produk, 10 busana ditampilkan pada acara pembukaan.

Menteri Airlangga Hartanto  alam pembukaan Adiwastra Nusantara 2019Aldo C.S. Menteri Airlangga Hartanto alam pembukaan Adiwastra Nusantara 2019
Pameran ini ditargetkan dihadiri oleh 40.000 orang dengan perputaran uang mencapai rata-rata 45 miliar rupiah setiap tahunnya.

"Kita targetkan kalau bisa naik 10 persen (perputaran uangnya)," kata Airlangga.

Ada berbagai jenis kain yang dapat ditemukan di pameran ini. Tidak terbatas kain asli dari Pulau Jawa saja, tetapi juga yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, Jambi, Medan, dan Papua.

Wenda adalah salah satu peserta pameran yang berasal dari Wamena, Papua. Ia membawa berbagai hasil karya daerah asalnya seperti jaring noken, kain, selendang, kemeja, koteka, dan tifa.

Salah satu peserta pameran Adiwastra Nusantara 2019Aldo C.S. Salah satu peserta pameran Adiwastra Nusantara 2019
Noken Wamena dibuatnya dari akar tanaman. Ia merajutnya sendiri dengan proses pengerjaan sekitar 3 bulan. Kain dan pernak-pernik tersebut dijual mulai dari 200 hingga 350 ribu rupiah.

Sedangkan Bagoes, pria yang menjadi generasi ketiga dalam usaha keluarganya ini menjajakan Kain Batik Jambi. Menurutnya, keistimewaan Batik Jambi terletak pada motifnya.

"Motif Batik Jambi lebih ke arah tumbuh-tumbuhan dengan motif yang sederhana" kata Bagoes.

Berbagai motif Batik Jambi yang populer antara lain Kaco Piring, Kapal Sanggat, dan Pucuk Rebung.

Bagoes membandrol barang dari daerahnya tersebut dari harga Rp 700 ribu hingga Rp 6 juta.

Anne Avantie sedang melihat-lihat kain dalam pameran Adiwastra Nusantara 2019Aldo C.S. Anne Avantie sedang melihat-lihat kain dalam pameran Adiwastra Nusantara 2019
Salah satu pengunjung Adiwastra Nusantara tahun ini adalah Anne Avantie. Perancang busana asal Semarang ini tampak berbaur dengan para peserta pameran.

Ketika ditanya kain seperti apa yang sedang dicarinya, ia tidak menyebutkan jenis kain tertentu.

"Jalan-jalan saja, lihat yang baru-baru seperti apa. Kalau ketemu yang senang, diambil. Kalau ada yang belum cocok, jalan-jalan lagi" tambahnya.

Acara yang didukung oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Badan Ekonomi Kreatif ini diselenggarakan dari 20 hingga 24 Maret 2019.

Berlangsung di Hall A dan B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, pameran ini diisi lebih dari 400 UMKM dari seluruh Indonesia dan dibuka dari pukul 10.00 hingga 21.00. (Aldo Christian Sitanggang)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com