Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Tak Bakal Lebihi Usia 40, Lelaki Ini Turunkan Bobot 50 Kg

Kompas.com - 23/03/2019, 07:32 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Lelaki ini bernama Adam Keighran.

Jika kita melihatnya sekarang, tentu tak akan menyangka jika beberapa tahun lalu dia berada dalam kondisi "sekarat" di gerbang kematian.

Dengan berat badan 132 kilogram dan tinggi 188 centimeter, di tubuh Keighran bersarang berbagai penyakit.

Keighran menderita tekanan darah tinggi dan asam urat. Kondisi itu membuatnya "bermain-main" dengan maut.

Namun itu dulu -sekitar 5-6 tahun lalu. Kini, berat badan sudah ideal, 82,5 kilogram.

Memang, upaya menurunkan berat badan terhadap mereka yang dulunya mengalami obesitas tak langka terjadi.

Baca juga: Setelah Makan 18 Hotdog, Pria Ini Turunkan Berat Badan hingga 90 Kg

Tetapi, cerita yang terjadi pada Keighran sungguh menarik dan mungkin terdengar mengerikan.

Bagaimana tidak?

Dokter yang menangani kesehatan lelaki itu sampai berani bertaruh sebesar 100.000 dollar AS, atau kira-kira Rp 1,4 miliar. Wow!

Dokter bertaruh uang sebesar itu, dengan keyakinan Keighran tak hidup melebihi usia 40 tahun, jika bertahan dengan gaya hidupnya.

“Sepanjang usia dua puluhan, saya adalah peminum berat dan perokok," kata Keighran yang berbagi kisahnya di laman Men's Health.

Lalu di masa itu pula, Keighran belum memiliki pasangan hidup, apalagi anak. Sungguh tak ada yang perlu dikhawatirkan, selain dirinya sendiri.

"Nah, itu menjadi rutinitas yang sangat merusak," kata dia. 

"Menjelang awal usia dua puluhan, saya berhenti olahraga, dan mulai menonton televisi sebagai gantinya, bir di tangan dan makanan di pub," sambungnya.

Adam KeighranVIA MENSHEALTH Adam Keighran

Baca juga: 10 Tips Turunkan Berat Badan Hanya dalam 2 Minggu

Namun di bulan September 2010, Keighran mendapat penilaian yang mengejutkan dari dokter.

Tidak hanya mendiagnosisnya dengan asam urat dan tekanan darah tinggi, tetapi dokter juga menyebut Keighran terlihat seperti hamil.

Selain itu, Keighran diketahui dilahirkan pada usia kandungan ke 27 minggu, alias prematur.

“Saya mulai membaca bagaimana banyak bayi prematur tidak dapat bertahan hidup tak lama setelah dilahirkan."

"Lalu, bagi bayi yang mampu bertahan, mereka melanjutkan hidup dengan penderitaan karena bermacam masalah kesehatan," kata dia.

Mendapati informasi itu, Keighran menyadari betapa beruntungnya dia selama ini.

"Tidak hanya saya bertahan hidup, tetapi saya juga tidak mengalami masalah kesehatan yang buruk, kecuali yang disebabkan oleh diri sendiri,” ujarnya.

Kesadaran itu yang membuatnya mulai menghitung asupan kalori ke dalam tubuh.

Baca juga: Jelang Pernikahan, Pasangan Ini Turunkan 90 Kg Berat Badan Bersama

Lalu, dia mulai menambah olahraga jalan kaki dan bersepeda statis, beberapa hari dalam seminggu.

Setiap minggu dia mencatat keberhasilannya, misalnya saat mampu menambah jarak bersepeda maupun jalan, atau saat bisa menurunkan beberapa kilogram bobotnya.

“Menjadi motivasi yang luar biasa melihat adanya perkembangan demi perkembangan, semuanya mendatangkan hasil," cetusnya.

Berawal dari usaha kecil yang dilakukannya itulah, dia bisa mencapai berat badan 82,5 kilogram, seperti sekarang ini.

Dengan keberhasilannya tersebut, Keighran mengaku amat berbahagia. "Saya bangun setiap pagi dan senang dengan hidup ini, saya bangga dengan hidup saya," sebutnya.

Nah, lihatlah, apa yang yang bisa kita pelajari dari kisah hidup Keighran.

Mulailah dari hal kecil. Langkah kecil. Identifikasi masalah yang dihadapi. Temukan tanggungjawab pada diri sendiri, berkomitmen, dan memberi waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com