Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2019, 11:32 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan merupakan fondasi penting bagi kesehatan bayi. Untuk itu ibu menyusui wajib memperhatikan asupan nutrisinya agar bisa memberikan ASI berkualitas.

Secara alami ASI memang sudah mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi, tetapi kuantitas konsentrasinya sangat dipengaruhi oleh pola makan ibu.

Sekretaris Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Universitas Indonesia, Dr.Sandra Fikawati, MPH, atau Fika, mengatakan kampanye nutrisi untuk ibu menyusui selama ini masih sangat kurang.

“Selama ini hanya digaungkan bayi harus mendapat ASI eksklusif, tetapi ibunya tidak pernah diberi tahu harus makan seperti apa. Bisa jadi ibunya kurang gizi tapi masih terus menyusui,” kata Fika.

ASI yang kurang berkualitas, lanjut Fika, juga bisa menyebabkan kebutuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi.

Baca juga: ASI Tidak Keluar, Ibu Menyusui Butuh Dukungan, Bukan Tekanan

Menurut Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan UI, Ir.Ahmad Syafiq, PhD, cukup banyak kasus ibu menyusui yang kekurangan cadangan lemak.

“Kurangnya konsumsi energi ibu menyusui, ibu kelelahan, atau produksi ASI tidak terstimulasi, bisa menyebabkan produksi ASI berkurang, bahkan berhenti,” katanya.

Ilustrasi makanan sumber proteinshutterstock Ilustrasi makanan sumber protein

Makanan tambahan

Ide dari debat calon wakil presiden ketiga tentang pemberian sembako pada ibu hamil, menurut Syafiq, bisa dilanjutkan sampai ibu menyusui.

“Cawapres 01 mengusulkan pemberian sembako pada ibu hamil untuk mencegah stunting. Itu bagus, tapi tidak cukup pada ibu hamil karena perlu dilakukan sampai ibu selesai menyusui bayi 6 bulan,” katanya.

Pemberian sembako tersebut, imbuhnya, harus sesuai dengan rekomendasi tambahan kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui.

Makanan bergizi yang dibutuhkan ibu menyusui antara lain makanan mengandung asam lemak seperti ikan, daging sapi, daging unggas, kacang-kacangan, telur, serta sayuran dan buah.

Syafiq mencontohkan program pembarian makanan untuk ibu yang baru melahirkan di negara maju. 

“Contohnya di AS, setelah melahirkan ibu akan ditanya apakah akan memberi ASI eksklusif atau tidak. Jika iya maka ibu tersebut akan mendapat bantuan tambahan makanan, disamping konseling dan pendampingan pemberian ASI,” katanya.

Sementara jika ibu memilih tidak memberikan ASI, maka ibu itu mendapat bantuan lain berupa produk formula bayi.

 Baca juga: Nutrisi yang Harus Ada dalam Makanan Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com