KOMPAS.com - Tiga label fashion milik desainer indonesia, Toton, Major Minor, dan Sean & Sheilla menutup Pekan Mode Plaza Indonesia 2019.
Lewat koleksi yang disuguhkan, mereka ingin menyampaikan pesan tentang kekuatan wanita dan kesetaraan gender.
“Inspirasinya dari budaya Jawa di zaman kolonial Belanda. Di era itu budaya Eropa banyak memengaruhi busana, terutama jika ingin disejajarkan dengan orang Belanda kita harus menyeimbangkan dari gaya busananya,” kata Ari dalam press conference di Plaza Indonesia, Jakarta (22/3).
Menampilkan 31 look, Major Minor menghadirkan busana perempuan yang memiliki potongan seperti busana pria, seperti jas dan outwear, namun tetap terlihat feminin.
Menurut Air, ciri khas Major Minor adalah tetap memperhatikan city look yang nyaman dipakai namun tetap cocok dipakai pergi ke sebuah acara semiformal.
Desainer kedua adalah Sean & Sheilla, dua desainer yang merupakan pasangan suami istri. Untuk koleksi yang ditampilkan ini mereka menuangkan busana yang terinspirasi dari interaksi manusia modern dengan media sosial.
Kami menampilkan 25 look dengan ciri khas desain berupa gaya eksperimental dan potongan yang berstruktur atau sedikit kaku,” kata Sehilla.
Sementara itu, desainer Toton Januar menampilkan koleksi untuk musim gugur dan musim dingin 2019.
“Saya ingin menyoroti bagaimana wanita di era ini mengambil haknya kembali akan seksualitas dan sensualitas yang selama ini selalu ditentukan oleh orang lain,” kata Toton.