Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2019, 09:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Para pemalas yang biasanya dipandang remeh ternyata menyimpan "kekuatan" besar dalam dirinya.

Hasil riset yang diterbitkan dalam Journal of Health Psychology mengungkap, para pemalas adalah orang yang memiliki kecerdasan tinggi.

Riset dilakukan oleh ilmuwan dari Gulf Coast University di bawah pimpinan Todd McElroy.

Disebutkan, mereka yang menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berpikir biasanya merupakan tipe orang yang lebih aktif secara fisik, dibandingkan mereka yang lebih suka menggunakan kekuatan otak.

Gagasan ini mungkin cocok bagi stereotip yang biasa melekat dalam diri para "kutu buku" yang dianggap memiliki kemampuan lemah dalam bidang olahraga.

Baca juga: Sifat Pemalas Ternyata Berdampak Positif bagi Lingkungan

Dalam riset ini, peneliti mempelajari aktivitas fisik 60 mahasiswa dan membagi mereka menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama terdiri dari mereka yang memiliki kebutuhan tinggi untuk kognisi (need for cognition-NFC). Kelompok kedua adalah mereka dengan NFC rendah.

NFC dalam psikologi, adalah variabel kepribadian yang mencerminkan sejauh mana individu cenderung terhadap kegiatan kognitif yang mudah. 

Peneliti menemukan, orang-orang yang menikmati penyelesaian teka-teki memiliki NFC tinggi, dibandingkan orang-orang dengan NFC rendah.

Orang dengan NFC rendah lebih memilih menyelesaikan tugas yang tak membutuhkan kekuatan pikiran.

Selanjutnya, para responden pun dipasangi perangkat pelacak aktivitas semacam Fitbit, untuk merekam gerakan mereka setiap 30 detik.

Setiap orang mengumpulkan 20.000 poin data yang kemudian digunakan untuk membandingkan tingkat aktivitas kedua kelompok.

Hasilnya, terdapat perbedaan subtansial antara orang dengan NFC tinggi dan rendah.

Dalam seminggu masa riset, peserta yang memiliki NFC rendah jauh lebih aktif daripada mereka yang memiliki NFC tinggi.

Baca juga: Rutin Olahraga Bisa Turunkan Risiko Demensia, Apa Sebabnya?

Dari analisis data diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kognisi bukanlah cerminan dari kecerdasan seseorang.

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com