Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2019, 21:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah studi mengungkapkan, sekitar 55 persen orang dewasa berusia 20-40 tahun mengalami jerawat ringan dalam jangka waktu terus menerus.

Data ini tak boleh disepelekan. Ahli gizi dari Harley Street, Inggris, Kim Pearson mencoba mendalaminya.

Ia meyakini kondisi yang dialami kulit tak hanya terpengaruh dari luar, tetapi juga dari dalam melalui pola makan.

Secara khusus Pearson mendalami, apakah konsumsi produk susu menyebabkan jerawat?

Keterkaitan keduanya mungkin terabaikan oleh para profesional medis.

Meski begitu, ada sejumlah studi yang menunjukkan korelasi positif antara asupan produk susu dan jerawat.

Baca juga: Ingin Tidur Nyenyak? Tambahkan Dua Bahan Ini Pada Susu

Pada 2009, sebuah studi menginvestigasi keterkaitan jerawat dan pola makan dari 21 studi observasi dan enam percobaan klinik.

Berdasarkan temuan, para peneliti menemukan pengaruh produk susu terhadap hormonal dan faktor peradangan. Keduanya terkait dengan kemunculan jerawat.

Lalu, bagaimana produk susu dapat memicu jerawat?

Hal ini dikarenakan produk susu berdampak pada hormon kita. Konsumsi susu dapat meningkatkan level hormon insulin dan faktor pertumbuhan hormon mirip insulin 1 (GF-1).

Kedua hormon tersebut menstimulasi produksi sebum, sekresi minyak dari kelenjar minyak. Sebum sendiri diketahui sebagai sumber jerawat.

Kita bisa saja menggunakan produk perawatan kulit untuk melawan kelebihan produksi minyak ini, namun kemungkinan akan lebih efektif mengatasi dari akar penyebabnya.

Bagaimana mengetahuinya?

Hal paling sederhana dan efektif untuk mengidentifikasi apakah produk susu yang dikonsumsi benar-benar memicu jerawat adalah mencoba menguranginya. Setidaknya dalam empat minggu.

Hal ini mungkin agak menantang. Sebab, produk susu seringkali tersembunyi dalam makanan dan kita belum tentu menyadarinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com